Anak usaha tambang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yakni PT Satria Bahana Sarana (SBS) berencana akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra mengatakan, saat ini perseroan tengah fokus untuk meningkatkan kinerja anak perusahaan. IPO adalah salah satu opsi rencana jangka panjang untuk pengembangan bisnis anak perusahaan.
"Untuk pelaksanaannya memerlukan persiapan, kajian, dan koordinasi lebih lanjut," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (7/2).
Seiring kabar tersebut, harga saham PTBA pada perdagangan sepanjang hari Rabu siang ini berada di zona hijau. Saham PTBA naik 1,56% ke Rp 2.600 per lembar. Sedangkan dalam sepekan ini harga saham PTBA turun 0,77% dan satu tahun terakhir ini terkoreksi 25,07%.
Sebelumnya, dalam laman resminya, Direktur Utama PT SBS Agung Pratama mengatakan, aksi korporasi tersebut untuk mendapatkan sumber modal yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja dan memperluas bisnis. Langkah itu juga membuka kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
"Harapan kami IPO ini dapat terealisasi sesuai dengan jadwal awal," tulisnya.
Sejak diakuisisi oleh PTBA melalui PT Bukit Multi Investama (BMI) pada 28 Januari 2015, SBS yang kini memasuki usia ke-9 di tahun 2024 ini telah mengukir beberapa prestasi. Agung membeberkan upaya yang dilalui oleh perusahaan untuk menghadapi tantangan agar dapat merealisasikan target perusahaan yang telah ditetapkan.
Upaya tersebut meliputi, peningkatan kompetensi karyawan, melakukan perawatan khusus terhadap peralatan produksi dengan perencanaan peremajaan, dan tetap konsisten serta meningkatkan praktik good mining practice.
“Ketiga hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT SBS," kata Agung.
Sepanjang tahun 2023, PT SBS berhasil mencapai target produksi melebihi RKAP produksi tahun 2023.
"Pencapaian produksi di tahun 2023 terjadi peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan RKAP produksi tahun 2023 dan realisasi tahun 2022. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh PT BA dan PT BMI selaku induk perusahaan," jelas Agung.
Dari semua pencapaian yang diraih, menurut Agung, tidak terlepas dari kontribusi aktif dan produktif karyawan sehingga perusahaan dapat memaksimalkan potensi-potensi yang ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
"Oleh karena itu, pengembangan kompetensi pegawai harus dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang untuk menghadapi segala tantangan," ujar Agung.
Selain itu, untuk terus melanjutkan tren positif PT SBS, telah disiapkan beberapa rencana yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Pertama, melakukan peremajaan peralatan di beberapa site project, kemudian persiapan rencana proyek baru di awal tahun 2025 yang harus dipersiapkan segala sesuatunya di tahun 2024.
"Pelaksanaan operasional proyek baru di tahun 2024, yang kebetulan lokasi proyek berada di luar wilayah Sumatera Selatan," katanya.