IHSG diperkirakan menguat, membidik level resistensi 7.600 menantikan data neraca perdagangan September yang diperkirakan turun. Rekomendasi saham dari Phintraco dan MNC Sekuritas juga disorot.
Analis Investasi Stockbit Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, PTBA juga berpotensi mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 7,3 triliun pada tahun fiskal 2025.
Bukit Asam bekerja sama dengan KAI Logistik untuk memaksimalkan kapasitas bongkar muat batu bara di Terminal Batu Bara Kramasan, meningkatkan kapasitas tahunan hingga 20 juta ton.
PTPP memenangkan proyek Rp 2 triliun dari PTBA untuk membangun fasilitas penanganan batu bara, termasuk dua Train Loading Station dan sarana pendukung lainnya.
IHSG diperkirakan akan berfluktuatif pada rentang 7.650-7.700, dipengaruhi oleh rilis data AS dan pertumbuhan PDB di kawasan Eropa, serta perhatian pada data cadangan devisa Indonesia.
PTBA melaporkan bahwa masih memiliki cadangan batu bara yang melimpah di wilayah yang mereka kelola yang mampu diproduksikan hingga 100 tahun ke depan.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengembangkan lahan basah buatan (constructed wetland) untuk menghilangkan bahan pencemar seperti logam berat dan mampu menetralkan air asam tambang.
Laba semester I PTBA anjlok sebesar 26,8% secara tahunan menjadi Rp 2,03 triliun. Penurunan ini terjadi di tengah lonjakan penjualan dan ekspor batu bara.
PTBA dan BRIN memulai pilot project hilirisasi batu bara menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik jenis lithium-ion (Li-ion) yakni artificial graphite dan anode sheet.
Berbagai langkah efisiensi operasi dan produksi dijalankan PTBA dalam rangka mempertahankan kinerja positif perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mendorong profitabilitas.