Thomas Oentoro mengundurkan diri sebagai komisaris independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pengunduran diri Thomas dari kursi pimpinan emiten maskapai pelat merah berkode saham GIAA itu terkait penunjukkannya sebagai anggota dewan direktur Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesian Investment Authority (INA), terhitung per 15 Februari 2024.

Adapun Thomas belum genap setahun menjabat sejak penunjukkannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Mei 2023.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan permohonan pengunduran diri yang diterima perusahaan pada 11 Februari 2024.

"Perusahaan akan mengambil sejumlah langkah yang diperlukan kaitannya dengan surat pengunduran diri yang diajukan Thomas Oentoro sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk menyelenggarakan RUPS," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (13/2).

Sebagai informasi, INA merupakan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) yang dimaksudkan untuk dapat meningkatkan dan mengoptimalisasi nilai aset secara jangka panjang. Secara sederhana, SWF adalah tabungan negara, kelebihan dana yang dimiliki oleh negara yang diinvestasikan dengan tujuan untuk return yang lebih besar lagi. Dengan adanya SWF diharapkan tidak ada penerimaan negara yang idle dan tidak dimanfaatkan.

Berikut profil Thomas Oentoro:

Tempat/Tanggal Lahir:Jakarta, 8 September 1970
Pendidikan:
  • S2 - Master Administrasi Bisnis - The University of Chicago (2012)
  • S1 - Keuangan - NYU Stern School of Business (1995)
Riwayat Pekerjaan dan
Penugasan
:
  • Vice President, Mezanine Capital Unit, OCBC (2015 - sekarang)
  • Managing Director, KV Asia Capital (2011 - 2015)
  • Senior Investment Officer, International Finance Corporation (2004 - 2011)
  • Vice President, Senior Banker, Citigroup Indonesia (1995 – 2004)

 Sumber: https://www.garuda-indonesia.com/

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail