Intip Laba Emiten Portofolio Lo Kheng Hong di 2023, 5 Naik 4 Turun

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Investor kenamaan Tanah Air Lo Kheng Hong memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).
2/4/2024, 15.32 WIB

Lo Kheng Hong kembali sumringah karena mayoritas emiten dalam portofolio investasinya berhasil mencatat keuntungan pada tahun buku 2023. Lima dari sembilan portofolionya tercatat mengalami kenaikan keuntungan, namun sayangnya empat lainnya harus turun.

Berdasarkan hasil rekapan, laba terbesar berasal dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang berhasil membukukan Rp 6,47 triliun. Sementara PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menunjukkan pertumbuhan paling tinggi dengan capaian 751% dalam periode yang sama.

  • PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Laba bersih emiten produsen ban tersebut tercatat Rp 1,18 triliun di tahun 2023, berbalik dari rugi bersih Rp 181,38 miliar pada satu tahun sebelumnya atau mengalami kenaikan 751%. 

  • PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)

Emiten pembiayaan Grup Panin, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) menorehkan laba bersih Rp 815 miliar sepanjang 2023. Laba perusahaan ini melonjak 162,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 310,72 miliar.  

  • PT Intiland Development Tbk (DILD)

Portofolio saham Lo Kheng Hong selanjutnya, yaitu Intiland Development yang mampu membalikkan rugi menjadi laba pada 2023. Laba emiten properti itu tercatat Rp 174 miliar, naik 76% dari posisi yang sama tahun lalu rugi Rp 98,84 miliar. 

  • PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

Bank OCBC membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 4,09 triliun sepanjang 2023. Laba itu naik 23% secara tahunan dibandingkan perolehan laba pada 2022 sebesar Rp 3,3 triliun. 

  • PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) 

Kemudian Bank CIMB Niaga membukukan laba bersih sebesar Rp 6,47 triliun sepanjang 2023. Laba itu naik 28,41% secara tahunan dibandingkan perolehan laba pada 2022 sebesar Rp 5,04 triliun.

  • PT ABM Investama Tbk (ABMM)

ABM Investama yang merupakan perusahaan tambang batubara mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$ 315,62 juta pada tahun 2023. Labanya turun 8% dibanding tahun 2022 yang mencapai US$ 341,9 juta.

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 

Perusahaan Gas Negara alias emiten pelat merah itu juga mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 14,7% menjadi US$ 278,09 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 326,23 juta.

  • PT Global Mediacom Tbk (BMTR)

Emiten bidang usaha media dan telekomunikasi milik taipan Hary Tanoesoedibjo mencatatkan laba sepanjang 2023 sebesar Rp 664,92 atau turun 14,75% dari sebelumnya sebesar Rp 1,18 triliun pada 2022. 

  • PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)

Austindo Nusantara Jaya membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 2,62 juta atau sebesar Rp 41,19 miliar pada 2023. Laba emiten sawit portofolio  tersebut longsor 88% dibanding tahun 2022 yang mencapai US$ 21,72 juta atau sebesar Rp 340,65 miliar. Penurunan ini karena harga jual rata-rata yang lebih rendah, ditambah dengan beban penyusutan dan bunga yang lebih tinggi.

 Berikut rincian laba dari emiten portofolio Lo Kheng Hong tahun buku 2023:

NoNama PerusahaanPertumbuhan Laba (%)Laba Tahun Buku 2023
1PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)751%Rp 1,18 triliun
2PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)162,29%Rp 815 miliar
3PT Intiland Development Tbk (DILD)76%Rp 174,10 miliar
4PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)23%RP 4,1 triliun
5PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)28,41%Rp 6,47 triliun
6PT ABM Investama Tbk (ABMM)-8,00%Rp 5,02 triliun
7PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) -14,75%Rp 4,33 triliun
8PT Global Mediacom Tbk (BMTR)-44%Rp 664,92 miliar
9PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)-88%Rp 41,19 miliar

Data diolah oleh penulis Katadata.co.id

Reporter: Nur Hana Putri Nabila