Permintaan Semen Terkontraksi, SIG Bukukan Laba Rp 472 M di Q1 2024

Arief Kamaludin|KATADATA
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG
Penulis: Syahrizal Sidik
2/5/2024, 17.49 WIB

Emiten produsen semen BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) membukukan laba bersih Rp 472 miliar pada kuartal pertama 2024. Perolehan laba tersebut tercatat turun 16% dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 562 miliar. Penurunan ini ikut berimbas pada perolehan laba per saham dasar yang menyusut jadi Rp 70 per lembar dari tahun sebelumnya Rp 83 per lembar.

Berdasarkan publikasi kinerja keuangan perusahaan, dikutip Selasa (2/5), SMGR mengantongi pendapatan Rp 8,38 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, turun 6,3% dari tahun sebelumnya Rp 8,93 triliun. Sedangkan, volume penjualan tercatat sebanyak 9,18 juta ton.

Di tengah pendapatan yang turun, perusahaan juga mencatat penurunan beban pokok pendapatan 4,6% melalui pengelolaan biaya menjadi Rp 6,16 triliun dari sebelumnya Rp 6,48 triliun. Sedangkan, beban usaha 4,3% lebih rendah dari tahun lalu. Alhasil, perusahaan mengantongi laba kotor Rp 2,20 triliun, menyusut dari tahun sebelumnya Rp 2,22 triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama pada segmen semen kantong atau ritel yang berkontibusi sekitar 70% dari total pendapatan SIG. 

Kondisi ini turut berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Di sisi lain, SIG berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen curah (proyek dan business to business) dan ekspor.

“Upaya tersebut mendukung kemampuan SIG untuk dapat meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen. Sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7%,” kata Vita, dalam keterangan pers, Kamis (2/5).

Dia meyakini, ke depannya industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik. Hal ini didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit, dan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan membantu utilisasi kapasitas industri semen domestik.

SIG turut berkontribusi dengan memasok 3.000 – 4.000 ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN pada saat ini. Sejak Desember 2022 hingga Februari 2024, SIG telah memasok 400 ribu ton bahan bangunan dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda untuk berbagai paket pekerjaan, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Lapangan Upacara yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Selain itu, SIG juga memasok bahan bangunan pada proyek Jalan Tol IKN Seksi 3A (Karangjoang-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung), dan Seksi 5A (Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang). Produk SIG juga digunakan untuk infrastruktur pendukung KIPP, yaitu Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku.