Tower Bersama Bukukan Laba Rp 349 Miliar di Q1 2024, Beban Naik 7%

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di kawasan wisata Gunung Pancar, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hingga triwulan pertama 2024, TBIG membukukan laba bersih Rp 349 miliar.
2/5/2024, 18.04 WIB

Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 349,84 miliar sepanjang kuartal pertama 2024. Perolehan laba tersebut meningkat 5,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 332 miliar.

Menelisik laporan keuangan Tower Bersama Infrastructure lebih lanjut, raihan pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan 5,36% menjadi Rp 1,7 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, TBIG mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,61 triliun.

"Kemampuan terbukti kami dalam membangun infrastruktur di seluruh kepulauan Indonesia yang beragam memastikan bahwa kami tetap menjadi mitra utama bagi operator telekomunikasi Indonesia," kata CEO TBIG Hardi Wijaya Liong, dalam keterangan resminya Kamis (2/5).

Jika dirinci, pendapatan terbesar TBIG ditopang dari menara telekomunikasi sebesar Rp 1,56 triliun. Angkanya menurun jika dibandingkan sebelumnya Rp 1,57 triliun. Sementara pendapatan dari serat optik naik menjadi Rp 136,65 miliar dari periode tahun lalu Rp 44,97 miliar.

Lebih lanjut, PT Telekomunikasi Seluler memberikan pendapatan terbanyak kepada perusahaan senilai Rp 567,35 miliar. Sementara PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 437,17 miliar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 316,97 miliar, PT Smart Telecom Rp 240,63 miliar, dan lainnya Rp 4,99 miliar.

Namun demikian, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pada pos beban pokok pendapatan 7,82% menjadi Rp 464,56 miliar dari sebelum Rp 430,84 miliar. Kemudian terdapat beban usaha Rp 143,46 miliar dan beban keuangan Rp 37,65 miliar.

Aset TBIG hingga Maret 2024 terbukukan Rp 46,75 triliun. Nilai aset perusahaan terkikis dari periode Desember 2023 Rp 46,96 triliun. Lalu jumlah liabilitas yang tercatat dalam kinerja keuangan kuartal pertama 2024 yakni Rp 34,1 triliun, mengecil dari Desember 2023 yakni Rp 34,6 triliun. Sementara ekuitas TBIG sampai dengan Maret 2024 turun menjadi Rp 46,75 triliun dibandingkan Desember 2023 Rp 46,96 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail