Holding BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menginisiasi penandatanganan Nota Kesepahaman antara Eagle Hills Properties LLC dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Dubai.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Chairman Eagle Hills Properties LLC, Mohamed Ali Alabbar, dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Hal ini menandai tonggak penting dalam meningkatkan kerja sama internasional dalam peningkatan ekosistem pariwisata di Indonesia. Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan optimisme tentang kemitraan strategis ini sebagai upaya untuk memperkuat dan mempercepat transformasi BUMN dalam hal peningkatan Ekosistem Pariwisata di Indonesia dengan nilai mencapai US$3 miliar.
"Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga 3 miliar dolar AS dalam ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia” ujar Erick, dalam keterangan resmi, Kamis (18/7).
Erick memaparkan hal penting dari kerja sama ini meliputi investasi komprehensif dalam pengembangan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi pariwisata. Erick menyebut Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.
Tak hanya itu, lanjut Erick, Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru. Erick mengaku optimistis kerja sama kian meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia.
"Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan kerjasama dengan Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita," ucap Erick.
Selain itu, Chairman Eagle Hills Properties LLC, Mohamed Ali Alabbar mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi indonesia di masa mendatang.
“Peluang dan potensi seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dimana kita lihat potensinya ketika disampaikan tadi bahwa dapat tumbuh dua kali lipat dari 4 persen menjadi 8 persen. Saya harus mengatakan bahwa saya yakin itu dapat tumbuh menjadi 15 persen,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, turut menyampaikan komitmennya dalam upaya meningkatkan ekostistem pariwisata melalui aset-aset BUMN yang dikelola.
“Kami menyambut gembira dengan nota kesepahaman yang telah dilakukan ini. Kami terus mendukung peningkatan trafik kunjungan wisatawan dan pengembangan sektor pariwisata melalui kolaborasi sektor aviasi, pengembangan layanan hotel hingga penyelenggaraan event wisata dan pengembangan destinasi wisata,” pungkas Dony.
Nota kesepahaman ini berisi kerangka kerja sama yang bertujuan melakukan pengembangan aset-aset Badan Usaha Milik Negara BUMN) yang terkait dengan ekosistem pariwisata.
Adapun, kerja sama yang dilakukan ini merupakan sebuah upaya besar meningkatkan pariwisata di Indonesia dengan pelaksanaan program pelatihan dan lokakarya (workshop) bersama, termasuk pertukaran keahlian dan pengetahuan praktik terbaik (best practice).
Dari sisi bandar udara dan logistik akan dilakukan kerja sama dalam pertumbuhan lalu lintas internasional, yang didukung oleh interkonektivitas bandar udara yang berfokus pada pariwisata dengan mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur bandar udara agar memenuhi standar internasional.
Dalam bidang pelayanan (perhotelan) akan melakukan upaya bersama untuk pengembangan dan peningkatan infrastruktur hotel agar memenuhi standar internasional serta pengembangan merek hotel BUMN menuju pasar internasional.
Selain itu, kerjasama ini juga memiliki fokus dalam pengembangan destinasi pariwisata yang berpotensi dikembangkan di Indonesia.