Jhonlin Agro Raya (JARR) Dapat Kucuran Kredit Rp 1,4 Triliun dari Bank Mandiri

jhonlinagro.com
Emiten milik konglomerat Kalimantan Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), mendapatkan pinjaman atau kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1,4 triliun.
28/10/2024, 18.26 WIB

Emiten milik konglomerat Kalimantan Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), mendapatkan pinjaman atau kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1,4 triliun.  Perusahaan menjaminkan 12 sertifikat tanah Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit dan pabrik biodiesel untuk mendapatkan kredit investasi ini.

Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya, Temmy Iskandar, mengatakan perusahaan juga menjaminkan aset berupa pabrik minyak goreng, pembangkit listrik, dan fasilitas pendukung lainnya dengan total nilai jaminan Rp 1,4 triliun. Aset-aset yang dijaminkan termasuk aset dari anak usaha di bidang perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit, PT Eshan Agro Sentosa.  

“Jangka waktu kredit selama 96 bulan,” kata Temmy dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (28/10). 

Menurut Temmy, pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi seluruh utang lama perusahaan di Bank Mandiri. Utang tersebut terkait dengan dua fasilitas kredit beragun surat berharga dan fasilitas kredit berjaminan tunai di PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Selatan.

Ia mengatakan transaksi tersebut tidak tergolong sebagai transaksi afiliasi sesuai Peraturan OJK tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK 42/POJK.04/2020). Transaksi tersebut juga dikecualikan dari kategori transaksi material sesuai POJK 17/POJK.04/2020 mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

“Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 18 Oktober 2024,” ujarnya.

Pada perdagangan saham Senin (28/10), harga saham JARR ditutup menguat 3,18% ke level Rp 324 per saham. Volume saham JARR yang diperdagangkan tercatat 26,54 juta dengan nilai transaksi Rp 8,39 miliar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 2,99 triliun. 







Reporter: Nur Hana Putri Nabila