Penyaluran Kredit BNI ke UMKM Tembus Rp 77,3 Triliun per September 2024

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/agr
Pekerja menjemur kain saat proses produksi kain pantai di Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.
29/10/2024, 18.11 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM mencapai Rp 77,3 triliun hingga September 2024. Realisasi tersebut terdiri dari kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 36,6 triliun dan non-KUR sebesar Rp 40,7 triliun.

"Hal ini mencerminkan komitmen kuat BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam keterangan resminya, Selasa (29/10). 

David menjelaskan, pemberdayaan UMKM mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas. Dengan menjalin kemitraan strategis bersama berbagai lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah, BNI mendukung ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.

Ia menyebut memang BNI menaruh perhatian serius pada dukungan pendanaan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini sebagai salah satu pilar keberlanjutan dalam implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

David menilai akses mudah terhadap pembiayaan untuk pertumbuhan usaha UMKM merupakan langkah penting dalam pemberdayaan UMKM untuk mendukung perekonomian nasional.

Dengan memberikan kemudahan dalam mendapatkan modal, UMKM dapat mengembangkan usaha, meningkatkan kapasitas produksi, dan menciptakan lapangan kerja baru.

"Selain itu, pemberdayaan UMKM juga berkontribusi pada diversifikasi ekonomi dan peningkatan daya saing, yang pada akhirnya akan memperkuat stabilitas ekonomi secara keseluruhan," sebut dia.

Selain itu, BNI mencatatkan bisnis berbasis ESG terlihat pada pencapaian portofolio keberlanjutan yang mencapai Rp 188 triliun, 26% dari total kredit BNI per September 2024. 

BNI Catatkan Laba Rp 16,3 Triliun, Naik 3,52%

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 16,3 triliun per September 2024. Laba BNI naik 3,52% jika dibandingkan dengan laba kuartal tiga tahun lalu Rp 15,75 triliun. Pertumbuhan laba BNI didorong oleh pemulihan pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kinerja solid BNI pada kuartal ketiga 2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

"Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ujar Royke dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal III 2024, Jumat (25/10).

Penyaluran kredit naik 9,5% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah. Kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail