Rugi GOTO Susut 55% Jadi Rp 4,31 Triliun, EBITDA Impas Tercapai di Akhir 2024

Instagram/@gojekindonesia
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kerugiannya susut 55% menjadi Rp 4,31 triliun pada periode Januari-September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi Rp 9,54 triliun.
30/10/2024, 17.04 WIB

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kerugiannya susut 55% menjadi Rp 4,31 triliun pada periode Januari-September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi Rp 9,54 triliun. Penurunan kerugian ini membuat GOTO optimistis bisa mencapai target EBITDA grup yang disesuaikan impas (breakeven) pada akhir tahun ini.

EBITDA adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Secara rinci, nilai transaksi bruto atau Gross Transaction Value (GTV) inti GOTO meningkat 74% menjadi Rp 72,0 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Sementara itu, GTV grup naik 37% yoy menjadi Rp 137,4 triliun. Pendapatan bruto GOTO tumbuh 34% secara tahunan menjadi Rp 4,7 triliun.

EBITDA Grup GOTO yang disesuaikan berbalik positif dengan menyentuh angka tertinggi barunya Rp 137 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang merugi Rp 559 miliar. Kinerja GoTo tercatat ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan atau monthly transacting users yang mencapai 21% secara tahunan di seluruh ekosistem GOTO.

Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan, kinerja kuat GOTO pada kuartal ini seiring dengan lini bisnis yang bergerak optimal sejalan dengan percepatan bisnis.

"Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya," kata Patrick, Rabu (30/10).

Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho mengatakan, bisnis perusahaan berkembang pesat, terutama untuk segmen fintech. "Kami terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan pendapatan dan perbaikan profitabilitas (bottom line), baik di level unit bisnis maupun di grup.

Ia menyebutkan hasil kinerja pada kuartal ketiga ini menandai perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun. Simon berharap GOTO dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan profitabilitas.

"Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun," katanya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (30/10), harga saham GOTO naik 1,43% menjadi Rp 71. Volume perdagangan saham mencapai 1,91 miliar saham dengan nilai Rp 134,14 miliar. Nilai kapitalisasi saham GOTO mencapai Rp 85,3 triliun. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail