BP Danantara Ditargetkan Jadi Pengelola Dana Terbesar Keempat di Dunia

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Presiden Prabowo Subianto menargetkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa menjadi pengelola dana investasi negara (sovereign wealth fund) terbesar keempat di dunia.
Penulis: Hari Widowati
6/11/2024, 06.18 WIB

Presiden Prabowo Subianto menargetkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa menjadi pengelola dana investasi negara (sovereign wealth fund) terbesar keempat di dunia. Dana kelolaan Danantara saat ini mencapai US$600 miliar atau Rp 9.429,8 triliun jika dihitung dengan kurs Rp 15.716 per US$.

Danantara akan membawahi tujuh badan usaha milik negara (BUMN) besar yang selama ini menjadi penyumbang dividen terbesar, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PLN, Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan MIND ID. Indonesia Investment Authority (INA) juga melebur ke dalam BP Danantara.

Dalam beberapa tahun ke depan, dana kelolaan BP Danantara ditargetkan menjadi US$982 miliar atau Rp 15.433 triliun untuk menjadi SWF terbesar keempat di dunia. Menurut informasi yang diperoleh Katadata.co.id, entitas aset negara lainnya akan dimasukkan di bawah BP Danantara secara bertahap untuk menambah portofolio lembaga tersebut.

Menurut data Sovereign Wealth Fund Institute, saat ini pengelola dana investasi negara (SWF) terbesar di dunia adalah Norway Government Pension Fund Global dari Norwegia. Lembaga tersebut memiliki dana kelolaan US$1.796 miliar atau Rp 28,23 kuadriliun.

Prabowo menginginkan BP Danantara bisa mengoptimalkan dan mengonsolidasikan aset-aset negara. Aset-aset ini akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan nasional sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3.

BP Danantara bakal menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas dalam lima tahun ke depan. Badan pengelola investasi yang dipimpin oleh Muliaman Dharmansyah Hadad ini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi dengan mengonsolidasikan aset-aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing di tataran global.

Prabowo akan meluncurkan BP Danantara pada Kamis, 7 November 2024, lebih cepat sehari dari rencana sebelumnya. Kepala BP Danantara Muliaman Dharmansyah Hadad mengatakan keputusan untuk mempercepat peluncuran BP Danantara merupakan hasil rapat terbatas antara pimpinan BP Danantara dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/11).

Sebelumnya, Muliaman mengatakan BP Danantara akan beroperasi layaknya Temasek yang menjadi holding BUMN Singapura dan dapat berinvestasi di perusahaan-perusahaan luar negeri.

Temasek memiliki aset senilai US$389 miliar atau Rp 6.113,7 triliun per 31 Maret 2024. Temasek gencar berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi di dalam maupun di luar negeri. Portofolio Temasek antara lain 17% saham bank multinasional asal Inggris, Standard Chartered. Temasek juga memiliki 3% saham di perusahaan asuransi AIA Group Limited yang berbasis di Hong Kong.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu