Bakal Rombak APBN 2020, Sri Mulyani: Asumsi Makro Berubah Luar Biasa

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut hampir seluruh asumsi makro dalam APBN 2020 berubah drastis.
Penulis: Agustiyanti
25/3/2020, 10.41 WIB

Pemerintah berencana mengajukan anggaran pendapatan dan belanja negara  perubahan 2020 seiring dampak pandemi corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut hampir seluruh asumsi makro dalam APBN berubah drastis. 

"Landasan yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi, harga minyak, rupiah, hingga suku bunga mengalami perubahan yang luar biasa,"  ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Selasa (24/3). 

Fokus alokasi anggaran kini juga diubah diutamakan untuk menangani masalah kesehatan atau pandemi corona. Pemerintah juga memberikan berbagai stimulus guna meredam dampak negatif pandemi ini pada perekonomian yang juga berdampak pada anggaran.

"Kami sedang merumuskan bagaimana merespons situasi ini, termasuk merelaksasi defisit agar memungkinkan di atas 3% namun tetap bertanggung jawab dan berhati-hati," kata dia.

(Baca: Membedah 7 Skenario Ekonomi dan Potensi Resesi Akibat Virus Corona)

Langkah tersebut ditempuh dengan melihat langkah-langkah yang juga dilakukan sejumlah negara lain dalam menghadapi pandemi corona. Seluruh kebijakan anggaran dalam 3-6 bulan akan difokuskan pada penanganan Covid-19.

"Kami harapkan setelah 6 bulan  sudah bisa masuk fase recovery. Kami sedang indentifikasi seluruh perubahan itu, mengakomodasikan kebutuhan yang sifatnya darurat untuk kesehatan maupun perlindungan sosial," kata dia.

Dalam APBN 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Namun, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa terseret turun menjadi 2,5% hingga 3% akibat pandemi corona. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria