Lembaga pemeringkat terbesar di Jepang, Rating and Investment Information Inc. (R&I) menaikkan peringkat kredit Indonesia dari BBB menjadi BBB+ dengan prospek stabil.
Mengutip Antara, Selasa (17/3), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, keputusan peningkatan rating ini diambil oleh R&I berdasarkan beberapa pertimbangan.
Pertama, implementasi kebijakan yang kuat untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi didukung fondasi politik yang kokoh. Dengan implementasi berbagai kebijakan tersebut, R&I optimisitis ekonomi Indonesia berlanjut tumbuh stabil dalam jangka menengah.
Kedua, dengan memastikan defisit fiskal tetap terjaga, pemerintah menjaga rasio utang pada tingkat yang rendah. Terakhir, cadangan devisa yang memadai, relatif terhadap utang jangka pendek.
(Baca: Kurs Rupiah Tembus Rp 15 Ribu per dolar AS, BI Intervensi Pasar)
Menurut R&I, resiliensi ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal tetap terjaga, seiring dengan arah kebijakan yang menekankan pada stabilitas makroekonomi dan disiplin fiskal.
Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, peningkatan rating Indonesia menunjukkan masih terjaganya keyakinan stakeholder internasional terhadap kinerja perekonomian Indonesia.
Keyakinan yang muncul ini menurutnya merupakan buah upaya bersama di area moneter, fiskal, dan reformasi struktural, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang kuat, didukung oleh stabilitas makroekonomi.
Perry menambahkan, BI tetap waspada dan terus memonitor perkembangan ekonomi global dan domestik, termasuk dampak pandemi virus corona.
Oleh karena itu, BI akan tetap memperkuat bauran kebijakan dan koordinasi dengan pemerintah, serta otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong reformasi struktural dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.
(Baca: Virus Corona Merebak, BI Masih Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 5%)