Awal Tahun, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.600 Triliun

Agatha Olivia Victoria
16 Maret 2020, 11:29
Bank Indonesia, utang luar negeri, ULN, utang
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI mencatat utang luar negeri pemerintah pada Januari 2020 tumbuh 9,5% menjadi US$ 204,9 miliar.

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia hingga Januari 2020 mencapai US$ 410,8 miliar atau sekitar Rp 5.612 triliun. Posisi utang tersebut tumbuh 7,5% dibanding periode yang sama 2019, melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 7,7%.

Posisi ULN tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 207,8 miliar, serta utang sektor swasta termasuk BUMN sebesar US$ 203 miliar. Kenaikan terutama terjadi pada utang pemerintah yang mencapai 9,5% menjadi US$ 204,9 miliar. 

Utang pemerintah tumbuh 9,5% menjadi US$ 204,9 miliar, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya."Perkembangan utang pemerintah didominasi oleh arus dana investor nonresiden di pasar surat berharga negara, termasuk dari penerbitan obligasi global dalam dolar AS dan Euro," tulis BI dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (16/3).

 (Baca: IHSG Anjlok Hingga 3,99% Terseret Kebijakan The Fed Pangkas Bunga)

Adapun posisi obligasi global meningkat 8,1% atau setara dengan US$ 2,7 miliar. Sementara itu, BI turut mencatat posisi SBN domestik meningkat US$ 2,4 miliar, atau tumbuh 21,9%.

Menurut BI, pengelolaan ULN pemerintah masih diprioritaskan untuk membiayai pembangunan pada beberapa sektor produktif. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial memiliki porsi 23,5%, sektor jasa pendidikan 16,3%, sektor konstruksi 16,2%, sektor jasa keuangan dan asuransi 12,9%, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 11,6%.

Sementara, ULN swasta tercatat tumbuh 5,8%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 6,5%. "Dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan," ucap BI.

 (Baca: Terdampak Corona, Neraca Dagang Februari Diramal Surplus)

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan. Pangsa ULN pada keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,3%.

BI menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto pada Januari sebesar 36%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya.

Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,3% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...