Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di pasar spot pagi ini, Rabu (27/11), melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.089 per dolar AS. Rupiah sepanjang hari ini diperkirakan bergerak di antara Rp 14.030 hingga Rp 14.070 per dolar AS.
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia turut melemah tipis terhadap mata uang Negeri Paman Sam pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,08%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,04%, dan baht Thailand 0,02%.
(Baca: Antisipasi Likuiditas Ketat, Bank Mandiri Buka Opsi Terbitkan Obligasi)
Sementara itu beberapa mata uang Asia mencatatkan penguatan tipis. Dolar Taiwan naik 0,07%, won Korea Selatan dan peso Filipina 0,04%, rupee India 0,33%, yuan Tiongkok 0,04%, dan ringgit Malaysia 0,03%.
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan, balum ada faktor pendorong baru yang mempengaruhi rupiah secara signifikan. "Setelah ditutup menguat kemarin, saya perkirakan rupiah hari ini akan menguat tapi akan sangat tipis," kata Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (27/11).
(Baca: Bank Mandiri Target Laba Tumbuh 7% Tahun Depan)
Dari sisi domestik, menurut dia, belum ada gebrakan pemerintah yang meyakinkan pasar terkait kondisi ekonomi ke depan. Sementara di global, kondisi perekonomian masih dipenuhi ketidakpastian, terutama terkait kesepakatan AS dan Tiongkok.
"Jadi wajar saja pergerakan rupiah masih akan sangat datar," ujarnya.
Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS menguat tipis 0,04% ke level 98.29. Dolar AS menguat 0,03% terhadap euro, 0,08% terhadap poundsterling Inggris, 0,04% terhadap dolar Kanada, 0,01% terhadap dolar Australia, dan 0,09% terhadap franc Swiss.