Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) relatif stabil pada perdagangan Jumat 25 Oktober 2019. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada posisi Rp 14.048 per dolar AS, menguat tipis 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Rupiah sempat bergerak di zona merah namun berhasil kembali naik. Sepanjang pagi ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran 14.048-14.071 per dolar AS. Saat berita ini ditulis, rupiah tercatat Rp 14.057, menguat tipis 0,01% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Beberapa mata uang Asia lainnya yang mengalami penguatan tipis yakni peso Filipina 0,13%, baht Thailand 0,08%, dan won Korea Selatan 0,02%. Selebihnya, yen Jepang, yuang Tiongkok, ringgit Malaysia, dolar Singapura, dan dolar Taiwan menguat tipis kurang dari 0,1%. Penguatan terbesar dialami 0,16%.

Meski begitu, masih ada risiko pelemahan nilai tukar rupiah. Sebelumnya, Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebut adanya kemungkinan pelemahan rupiah hari ini. "Isu perlambatan ekonomi global menjadi katalis rupiah hari ini yang mendorong pelemahan rupiah," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (25/10).

(Baca: Investor Minta Tim Ekonomi Kabinet Baru Tuntaskan Pengangguran dan CAD)

Ia menjelaskan, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya untuk keempat kalinya dalam tahun ini, kemarin. BI menjelaskan alasan pemangkasan suku bunga tersebut salah satunya adalah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Sedangkan tadi malam, ia mengatakan, beberapa data ekonomi AS dirilis dan menunjukkan pelemahan. Data pesanan barang tahan lama atau durable goods orders bulan September tercatat turun 1,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 0,3%.

"Ini juga mengindikasikan perlambatan ekonomi," ujar Tjendra. Ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.100 per dolar AS pada perdagangan hari ini.