Pengaruhi Inflasi, BI Sebut Lonjakan Harga Cabai Hanya Sementara

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi cabai. Harga cabai melonjak hingga menyentuh Rp 100 ribu per kg di sejumlah daerah.
22/8/2019, 15.56 WIB

Bank Indonesian (BI) menyebut efek kemarau panjang saat ini telah berdampak pada kenaikan harga cabai yang turut menyumbang kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi. Kendati demikian, BI memastikan kenaikan harga cabai bersifat sementara.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi guna memastikan harga pangan terkendali di tengah efek kemarau panjang.

"Kalau mengenai beras, kami sudah ketahui bahwa stok bulog mengenai beras lebih dari cukup. Dampak kemarau panjang yang terasa adalah cabai, tapi ini dampak temporer," ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (22/8).

(Baca: BI Pangkas Lagi Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,5%)

Berdasarkan hasil pemantauan BI di daerah, menurut Perry, cabai akan mulai memasuki musim panen dalam dua bulan ini. Panen terutama akan terjadi di wilayah Sumatera, terutama Sumatera Utara.

"Tentu memang harga cabai akan berpengaruh terhadap inflasi. Tapi pengaruh itu sudah kami sudah perhitungkan," jelas dia.

Halaman: