Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp 721,3 triliun pada 2018 lalu. Seperti tahun sebelumnya, investasi paling besar masih untuk sektor listrik, gas dan air serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi.
Investasi di sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp 117,5 triliun atau 16,3% dari total investasi. Kemudian, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 94,9 triliun (13,1%); pertambangan Rp 73,8 triliun (10,2%); industri makanan Rp 68,8 triliun (9,5%); perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 56,8 triliun (7,9%), lainnya Rp 310,2 triliun atau (43%).
Secara khusus, dari realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sebesar Rp 328,6 triliun, porsi terbesar di sektor transportasi gudang dan telekomunikasi (17,8%); diikuti konstruksi (13,7%); industri makanan (11,9%); listrik, gas, dan air (11,4%); serta pertambangan (10,1%), lainnya (35,1%).
(Baca: Target Investasi 2018 Meleset, Ditengarai Imbas Perang Dagang & Pemilu)
Sementara itu, dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang sebesar Rp 392,7 triliun, porsi terbesar di sektor listrik, gas, dan air (15%); perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (14,7%); pertambangan (10,4%), transportasi, gudang, telekomunikasi (10,3%), industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya (7,6%), dan lainnya (42,1%).
Wilayah Jawa masih menjadi daerah investasi tujuan terbesar. Jawa Barat mendapatkan investasi masuk paling banyak yaitu sebesar Rp 116,9 triliun atau 6,2% dari total investasi. Selanjutnya, DKI Jakarta sebesar Rp 114,2 triliun atau 15,8% dari total investasi; Jawa Tengah sebesar Rp 59,3 triliun (8,2%); Banten sebesar Rp 56,5 triliun (7,8%); Jawa timur sebesar Rp 51,2 triliun (7,1%), dan lainnya Rp 323,2 triliun (44,9%).
(Baca: Jelang Pilpres, Investor Khawatirkan Ekonomi Global Daripada Politik)
Adapun BKPM mencatat realisasi investasi pada 2018 yang sebesar Rp 721,3 triliun hanya mencapai 94,3% dari target. Melesetnya target lantaran realisasi PMA yang di bawah ekspektasi. PMA hanya mencapai Rp 392,7 triliun atau 82,3% dari target, sedangkan PMDN sebesar Rp 328,6 triliun atau 114,3% dari target.