Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan kembali turun per September 2018 lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan penurunan berkat kombinasi kebijakan yang tepat dari pemerintah, utamanya pemerataan pembangunan infrastruktur dan bantuan sosial.

Ia menjelaskan pembangunan infrastruktur berdampak kepada pembukaan lapangan kerja serta turunnya ketimpangan ekonomi masyarakat. "Itu berperan dalam membuat kemiskinan turun, walaupun ada bantuan sosial, kombinasi kebijakannya berarti bagus hasilnya," kata dia di Jakarta, Selasa (15/1) malam.

Tahun ini, pemerintah masih akan melanjutkan proyek infrastruktur. Konsekuensinya, impor akan terus berjalan tetapi porsinya bakal berkurang hingga setengah kalinya. Ini menyusul fokus lain pemerintah yaitu meredam defisit neraca perdagangan.  

(Baca: Inflasi Terjaga, Penduduk Miskin September 2018 Turun 280 Ribu Orang)

Adapun untuk bantuan sosial, pemerintah terus mengalokasikan anggaran besar. Anggaran tersebut untuk melanjutkan Program Keluarga Harapan, Beras Sejahtera, Bantuan Pangan Non-Tunai, serta Dana Desa.

BPS melaporkan jumlah penduduk miskin pada September 2018 sebanyak 25,67 juta orang atau setara 9,66% dari total penduduk Tanah Air. Angka tersebut turun sebesar 280 ribu dari jumlah penduduk miskin periode Maret 2018 yang sebesar 25,95 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan penyebab menurunnya angka kemiskinan September adalah inflasi yang rendah secara umum pada periode Maret 2018 ke September 2018 yaitu 0,94%. "Inflasi yang relatif terkendali merupakan capaian bagus dan perlu dipertahankan karena mempengaruhi daya beli masyarakat," kata dia.

(Baca: Mentan Klaim Berhasil Capai Inflasi Bahan Pangan ke Level Terendah)

Menurut dia, pengendalian inflasi tercermin dari penurunan harga eceran beberapa komoditas pokok, seperti beras yang turun 3,28%, daging sapi turun 0,74%, minyak goreng turun 0,92%, serta gula pasir turun 1,48%.