Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi baik berupa Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 165,8 triliun. Dengan realisasi investasi tersebut, penyerapan tenaga kerjanya sebanyak 194.134 orang.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, total realisasi investasi pada kuartal I 2017 ini tumbuh 13,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun, pencapaian pada kuartal I ini sudah mencapai 24,4 persen dari target total realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 678,8 triliun.
"Sementara ini, saya masih optimistis target (2017) tercapai," ujar Lembong saat konferensi pers realisasi investasi kuartal I-2017 di kantor pusat BKPM, Jakarta, Rabu (26/4). (Baca: Pemerintah Bidik 91,5 Persen Dana Investasi 2018 dari Luar APBN)
Secara lebih rinci, Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis menjelaskan, realisasi investasi PMDN pada kuartal I ini melonjak 36,5 persen menjadi sebesar Rp 68,8 triliun. Realisasi investasi PMDN ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 67.807 orang.
Sektor usaha transportasi, gudang, telekomunikasi menempati peringkat teratas dalam daftar lima besar realisasi PMDN yang sebesar Rp 16 triliun. Kedua, industri makanan sebesar Rp 12,1 triliun. Ketiga, pertambangan senilai Rp 8,1 triliun.
Keempat, listrik, gas, dan air sebesar Rp 7,3 triliun. Kelima, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik sebesar Rp 4,1 triliun. "Sedangkan jika seluruh industri digabung maka terlihat industri memberikan kontribusi sebesar Rp 27,2 triliun atau 39,6 persen dari total PMDN," ujar Azhar.
(Baca: Kepala BKPM Ajak Investor Percaya Jokowi dan Sri Mulyani Soal Pajak)
Sementara itu, peringkat pertama realisasi PMA ditempati oleh sektor usaha pertambangan sebesar US$ 1,2 miliar. Kedua, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar US$ 800 juta.
Ketiga, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar US$ 800 juta. Keempat, listrik, gas, dan air sebesar US$ 700 juta. Kelima, industri alat angkut dan transportasi lainnya sebesar US$ 500 juta.
"Sedangkan, apabila seluruh sektor industri digabung, maka industri memberikan kontribusi sebesar US$ 3,2 miliar atau 44,3 persen dari total PMA," ujar Azhar. (Baca: BKPM: Sektor Maritim Bakal Dominasi Investasi Nasional)
Berdasarkan asal negara, Singapura masih menjadi negara dengan realisasi investasi terbesar pada kuartal I ini dengan nilai US$ 2,1 miliar. Diikuti berturut-turut dari Jepang sebesar US$ 1,4 miliar, Tiongkok sebesar US$ 0,6 miliar, Amerika Serikat US$ 0,6 miliar, dan Korea Selatan 0US$ 0,4 miliar.
Adapun, berdasarkan sebaran lokasi proyek, realisasi investasi di Pulau Jawa pada kuartal I ini mencapai Rp 90,5 triliun. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 65,8 triliun., terjadi peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar 14,4 persen.