Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan inflasi Juli akan berada pada posisi 0,74 persen. Prediksi ini lebih rendah dari proyeksi semulai di kisaran satu persen. Penyebabnya, harga beberapa komoditas menurun.
“Perkembangannya baik. Kalau minggu lalu masih diperkirakan Juli satu persen, pada minggu keempat (Juli) ini 0,74 persen,” kata Agus di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016. (Baca: Inflasi Terkendali, Penduduk Miskin Perkotaan Turun-Desa Naik).
Meski ada perbaikan inflasi pada Juli, Agus memperingatkan masih ada risiko kenaikan harga khususnya untuk bawang merah dan cabai merah. Dalam beberapa bulan, harga kedua komoditas ini memang menjadi pemicu utama laju inflasi.
Sementara harga pangan lainnya membaik. Misalnya, harga beras yang mengikuti masa panen padi. Penurunan yang paling besar terjadi pada komoditas telur ayam. (Lihat pula: Harga Melonjak, Kadin Jamin Pasokan Bahan Pangan Mencukupi).
Dengan perhitungan ini, Agus memperkirakan inflasi Juli 0,74 persen, sedikit lebih tinggi dari Juni 0,66 persen, namun lebih rendah dari perkiraan awal. Hal ini bisa diartikan harga berbagai komoditas sudah terkendali. Karenanya, dia menilai secara umum fundamental ekonomi Indonesia terjaga.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Fiskal Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan bahwa inflasi hingga pekan kedua Juli 1,18 persen. Penyebab utamanya, jalur distribusi terhambat oleh kemacetan imbas arus mudik Lebaran. Faktor yang lain, ada kenaikan tarif angkutan seiring mudik Lebaran tersebut.
“Pekan pertama (Juli) inflasi 1,2 persen dan di pekan kedua 1,18 persen. Kami tahu dua pekan ini akan ada kenaikan tarif angkutan udara dan gangguan distribusi akibat kemacetan,” kata Juda. (Baca juga: Daya Beli Masyarakat Terjaga, Inflasi Juni 0,66 Persen).
BPS mencatat inflasi pada Juni sebesar 0,66 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender yaitu sejak Januari hingga Juni 1,06 persen dan tingkat inflasi tahunan (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 3,45 persen. Adapun target inflasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara perubahan APBNP) 2016 sebesar 4 persen plus-minus satu persen.