Bank Dunia: Pertumbuhan Indonesia Tergantung Paket Ekonomi

Arief Kamaludin|KATADATA
11/4/2016, 17.18 WIB

Bank Dunia melaporkan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang diprediksi 6,3 persen pada 2016 dari 6,5 persen di tahun 2015. Untuk 2017-2018, pertumbuhan pun diperkirakan melambat menjadi 6,2 persen. Menurut Bank Dunia, gerak ekonomi tersebut didorong pertumbuhan Asia Tenggara.

“Di antara perekonomian Asia Tenggara yang besar, prospek pertumbuhan Filipina dan Vietnam paling besar. Keduanya diperkirakan tumbuh lebih dari 6 persen di 2016,” kata kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty melalui Video Conference di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Senin, 11 April 2016.

Di sisi lain, Bank Dunia memprediksi Indonesia mencatat pertumbuhan 5,1 persen tahun ini dan 5,3 persen pada 2017. Pencapaian Indonesia bergantung pada keberhasilan paket reformasi kebijakan dan implementasi program investasi publik yang ambisius. (Baca: Indonesia Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Asia)

Sejak September lalu, pemerintah telah merilis berbagai sejumlah kebijakan ekonomi yang mencakup sejumlah sektor. Beberapa di antaranya adalah persyaratan modal yang lebih rendah untuk mendirikan perusahaan logistik. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi logistik. Pasalnya, biaya logistik di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga.

Untuk jangka waktu lebih lama, laporan Bank Dunia ingin mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan transparansi serta memperkuat akuntabilitas. Selain itu, pemerintah diminta mengurangi hambatan terhadap perdagangan regional, seperti nontarif, perangkat peraturan tambahan, termasuk untuk perdagangan di bidang jasa.

Halaman: