KATADATA ? Jumlah penduduk miskin hingga tiga bulan pertama tahun ini terus bertambah dibandingkan tahun lalu. Penambahan paling banyak terjadi di daerah pedesaan. Penyebabnya adalah kenaikan harga beras dan sejumlah bahan pangan kebutuhan pokok.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau 11,22 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlahnya bertambah 86 ribu orang dalam kurun enam bulan sejak September 2014 yang sebanyak 27,73 juta orang atau 10,96 persen. Mereka adalah penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) enam bulanan yang digelar BPS bulan Maret lalu.
Dari hasil survei tersebut, penambahan jumlah penduduk miskin lebih banyak berada di pedesaan, yaitu bertambah 57 ribu orang menjadi 17,94 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin di perkotaan naik 29 ribu orang menjadi 10,65 juta orang.
?Kontribusi bahan makanan terhadap kenaikan garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan,? kata BPS dalam siaran pers, Selasa (15/9). Kontribusi bahan makanan terhadap penambahan jumlah orang miskin sebesar 73,23 persen atau tidak jauh berubah dari kondisi pada September 2014 sebesar 73,47 persen.
Secara lebih detail, menurut BPS, ada beberapa faktor penyebab bertambahnya jumlah dan persentase orang miskin selama periode September 2014-Maret 2015. Pertama, laju inflasi selama kurun enam bulan tersebut sebesar 4,03 persen. Kedua, rata-rata harga beras secara nasional meningkat 14,48 persen menjadi Rp 13.089 per kilogram.
Ketiga, harga eceran beberapa komoditas bahan pokok selain beras mengalami kenaikan. Antara lain harga cabe rawit dan gula pasir masing-masing naik sebesar 26,28 persen dan 1,92 persen.
Di sisi lain, rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2015 turun 1,34 persen dibandingkan bulan September 2014 menjadi Rp 38.522. Selain itu, tingkat inflasi pedesaan pada periode September 2014-Maret 2015 sebesar 4,4 persen.
Meski begitu, jumlah penduduk miskin dalam enam tahun terakhir ini sebenarnya menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2009, jumlah penduduk miskin sebanyak 32,53 juta orang atau 14,15 persen dari total penduduk. Adapun jumlah penduduk miskin terendah pada September 2014, yang sebanyak 27,73 juta orang atau 10,96 persen dari total penduduk.