KATADATA ? Pemerintah berencana membangun 24 pelabuhan dalam 4 tahun kedepan. Pembangunan infrastruktur di sektor kelautan ini diharapkan dapat menurunkan biaya logistik. Dengan begitu, perbedaan harga barang antar pulau tidak signifikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan anggaran untuk membiayai pembangunan pelabuhan tersebut mayoritas mengandalkan dana dari investor swasta. Sedangkan sebagian kecil lainnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, dia tidak menyebut berapa besar anggaran yang dibutuhkan.
"Banyak (investor) yang mengantre untuk investasi, tapi masalahnya di perizinan. Itu yang akan kami kejar (perbaiki)," kata Joko Widodo, dalam acara Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Jumat (7/11).
Dia mengatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan tersebut akan dibangun dekat dengan pusat energi, pembangkit listrik, dan industri. Karena semakin lengkap pembangunan infrastruktur dan industri di satu wilayah, bisa membuat daya saing industri semakin kuat.
Menurut Jokowi, biaya logistik Indonesia dua kali lipat lebih mahal dibandingkan negara lain. Perlu adanya integrasi antara transportasi darat dengan laut. Makanya, dia mengatakan pemerintah juga akan mengembangkan jalur Kereta Api, yang bisa akses langsung ke pelabuhan.
Salah satu pengembangan jalur kereta api ini akan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi berharap dengan adanya integrasi transportasi tersebut, kapasitas pelabuhan Tanjung Priok bisa meningkat. Targetnya pada tahun 2017, kapasitas pelabuhan tanjung priok bisa mencapai 15 juta dus, dari 3,8 juta dus pada 2007-2009.
Dia juga menegaskan, agar pembangunan rel kereta api ini tidak ditunda. Karena semakin lama dikerjakan, biayanya akan semakin mahal. Terutama, untuk pembebasan lahan yang akan lebih mahal jika ada penundaan. Oleh sebab itu, persoalan perizinan untik infrastruktur ini akan dipangkas.