Utang Dolar Lebih Menarik Ketimbang Obligasi

Saham KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
15/10/2014, 11.44 WIB

KATADATA ? Tahun pemilu terbukti menjadi mimpi buruk bagi emiten yang hendak mencari pembiayaan melalui surat utang. Sebaliknya, pinjaman sindikasi berdenominasi dolar Amerika Serikat tampaknye lebih disukai.

Berdasarkan data Bloomberg, pinjaman sindikasi berdenominasi Dolar AS melejit hingga 24 persen menjadi US$ 14,6 miliar sepanjang tahun ini. Jumlah pinjaman itu tersebut mendekati rekor pada 2012, yang mencapai US$ 17,6 miliar. Sebaliknya, pasar obligasi korporasi turun 10 persen menjadi hanya US$ 14 miliar.

?Perusahaan mewaspadai penerbitan surat utang pada tahun pemilu, karena sewaktu-waktu pasar bisa berubah drastis,? ujar Handy Yunianto, analis pendapatan tetap Mandiri Sekuritas, seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Rabu (15/10).

Saat ini rata-rata bunga dan pembayaran pinjaman berdenominasi dolar di Indonesia berada pada terendah sejak 2008. Namun masih lebih tinggi 52 basis poin dari rata-rata di Asia Pasifik (selain Jepang).  

Reporter: Redaksi