Jerman Krisis, Rupiah Kian Sulit Menguat

Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
10/10/2014, 16.18 WIB

KATADATA ? Kurs rupiah akan semakin sulit menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring melemahnya perekonomian Jerman. Negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel tersebut merupakan jangkar bagi perekonomian di kawasan Euro.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono mengatakan, ekonomi Jerman yang terancam krisis membuat dolar AS semakin perkasa.

?Jika dolar makin kuat, mata uang negara-negara lainnya akan semakin tertinggal. Rupiah akan semakin melemah,? kata dia seusai menghadiri seminar bertajuk ?Taking Indonesia?s Economy to the Next Level? di Jakarta, Jumat (10/10).

(Baca: Target Ekspor Akan Direvisi Lagi karena Jerman Terancam Krisis)

Dalam sebulan terakhir, sejumlah mata uang utama dunia melemah terhadap dolar AS. Kurs euro tercatat turun 1,9 persen, poundsterling turun 0,94 persen, yen Jepang turun 1,1 persen, dolar Australia turun 4,7 persen, serta won Korea turun 3,3 persen.

Sementara rupiah tercatat turun 3,3 persen, termasuk kurs yang mengalami pelemahan terburuk di antara negara-negara dengan pasar yang beru berkembang (emerging market) versi Bloomberg. Adapun yang terburuk adalah rubel Rusia dan real Brasil masing-masing sebesar 7,5 persen dan 4,6 persen. (Baca: RI Akan Jadi Produsen Otomotif Dunia)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati