KATADATA ? Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) bulan September 2014 kembali turun. Perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, harga ICP September hanya US$ 94,97 per barel, turun US$ 4,54 per barel dari bulan sebelumnya. Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 95,66 per barel atau turun US$ 4,34 per barel dari US$ 100,00 per barel.
Penurunan ICP tersebut, seiring dengan turunnya harga minyak mentah utama di pasar internasional. Harga minyak Brent turun US$ 4,76 per barel menjadi US$ 98,64 per barel, dan harga Basket Opec turun US$ 4,68 per barel menjadi 96,07 per barel. Sedangkan harga WTI turun US$ 3,01 per barel menjadi 93,07 per barel.
?Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah terjadi karena turunnya perekonomian Jepang,? tulis Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam keterangannya akhir pekan lalu. Selain itu, permintaan minyak mentah dan produk turunannya di China dan India juga mengalami penurunan.
OPEC memperkiraan pertumbuhan perekonomian dunia tahun 2014 cenderung menurun, terutama Jepang, kawasan Eropa, Brazil dan Rusia. Berdasarkan laporan OPEC bulan September 2014, neraca suplai dan permintaan minyak mentah dunia kuartal II-2014 surplus 1,19 juta barel per hari. Bahkan produksi minyak mentah OPEC meningkat 0,23 juta barel per hari pada Agustus 2014.
Laporan OPEC juga mengatakan stok minyak mentah komersial di negara-negara OECD meningkat 19,8 juta barel menjadi sebesar 2,690 juta barel. Stok tersebut lebih tinggi sebesar 17,4 juta barel dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak mentah dunia tahun ini hanya 92,6 juta barel per hari. Angka ini lebih rendah 0,07 juta barel dibandingkan prediksi bulan sebelumnya.
Turunnya permintaan dan meningkatnya produksi minyak dunia membuat harga minyak mentah terus turun dalam tiga bulan berturut-turut. Harga ICP sudah turun sejak Juli hingga september, total penurunannya mencapai US$ 14,1 per barel.