Jokowi Effect Segera Usai, Pasar Cermati Faktor Fundamental

Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
30/7/2014, 12.55 WIB

KATADATA ? Sentimen politik terhadap kinerja pasar modal keuangan Indonesia diperkirakan segera berakhir. Faktor fundamental ekonomi akan kembali menjadi pemain utama yang menggerakkan pasar.

Saktiandi Supaat, Head of FX Research Maybank, menyebutkan ada sejumlah faktor fundamental yang mesti diperhatikan oleh investor. Yang paling utama adalah beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).

?Tindakan terhadap subsidi harga BBM penting karena berdampak langsung terhadap pengurangan beban defisit anggaran,? sebutnya dalam risiet yang dirilis Rabu (23/7).

Di samping persoalan defisit fiskal, yang juga perlu diperhatikan adalah kinerja ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh antara 5,1 persen-5,5 persen. Kemudian kinerja ekspor Indonesia yang hingga Mei turun 3,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Selanjutnya yang juga penting adalah defisit neraca transaksi berjalan yang terjadi sejak kuartal IV-2011. Tahun ini, Bank Indonesia menargetkan defisit neraca transaksi berjalan akan berada di angka 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

?Kemenangan Jokowi memang akan berpengaruh positif terhadap rupiah dalam jangka pendek. Tapi fundamental ekonomi kelihatannya akan kembali menjadi fokus (investor) dengan lebih cepat,? kata dia.

?Kekhawatiran ini bisa membebani rupiah dan meredam perbaikan yang terjadi seiring pilpres, kecuali ada langkah-langkah yang diambil pemerintahan baru dalam beberapa bulan pertamanya.?

William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan meski ada potensi melebarnya defisit neraca transaksi berjalan, namun kemampuan pemerintah untuk menangani pelemahan ekonomi global menunjukkan perekonomian Indonesia masih cukup kuat. Ini terlihat dari cadangan devisa yang masih bisa tumbuh meski ada rencana pengurangan stimulus The Fed. 

?Kita juga masih bisa mengendalikan inflasi, di tengah-tengah terjadinya tapering. Itu menunjukan kita cukup kuat. Juga menunjukan kondisi makro dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sekarang cukup andal dalam menghadapi tantangan ekonomi global,? jelasnya.

Reporter: Aria W. Yudhistira