BRI, Artha Graha, Hong Leong Bank Berebut Beli Bank Mutiara

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
3/7/2014, 15.14 WIB

KATADATA ?  Calon pembeli Bank Mutiara telah mengikuti proses uji tuntas (due dilligence). Menurut sumber Katadata, tiga investor di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), konsorsium Artha Graha, dan bank asal Malaysia Hong Leong Bank disebut bersaing merebut eks Bank Century itu.

BRI sendiri telah menyiapkan dana Rp 3 triliun untuk membeli Bank Mutiara. Menurut Direktur Utama BRI Sofyan Basyir, BRI tertarik membeli Bank Mutiara jika harganya murah. 

Tujuh investor yang mengikuti uji tuntas itu berasal dari dua investor lokal dan lima investor asing. Lima investor asing itu terdiri dari lembaga keuangan asal Hong Kong (2), Singapura (1), Jepang (1), dan Malaysia (1). 

Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho ketika dikonfirmasi enggan menyebutkan nama-nama calon investor tersebut. Dia beralasan menyangkut kerahasiaan investor. "Ini juga atas permintaan investor, sehingga saya tidak bisa mengkonfirmasi nama-nama tersebut," ujarnya kepada Katadata, Kamis 3 Juli 2014.

Samsu hanya menjelaskan proses uji tuntas yang dimulai pada 23 Juni itu akan berakhir pada 25 Juli 2014. Dari tujuh calon investor tersebut, satu investor tidak mengikuti proses uji tuntas, namun tidak menyatakan mengundurkan diri. Dengan demikian, total terdapat enam investor yang mengikuti peroses uji tuntas.

"Kemungkinan satu investor itu langsung menyampaikan harga penawaran akhir nantinya," ujarnya.

Setelah proses uji tuntas ini, para investor akan menyampaikan harga penawaran akhir. Setelah itu LPS akan memilih siapa pemenangnya dan mengajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dilakukan fit and proper test.

Tahun ini adalah tahun terakhir LPS menjual Bank Mutiara. Para pengamat memperkirakan Bank Mutiara sulit dijual pada harga sesuai angka penyertaan modal sementara (PMS) sebesar Rp 6,7 triliun dan ditambah Rp 1,25 triliun untuk PMS kedua.

Ekonom Universitas Atma Jaya A Prasetyantoko berpendapat tak logis jika mengharapkan Bank Mutiara dijual di atas Rp 6,7 triliun karena kinerja Bank Mutiara yang tak begitu baik, apalagi ditambah adanya masalah hukum dan politik. Hal itu menjadi pertimbangan investor dalam menentukan harga.

Laba Bank Mutiara tercatat menurun sebesar Rp 6,55 miliar menjadi Rp 12,11 miliar di akhir Maret 2014. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,66 miliar. (Baca: Tak Logis Harapkan Harga Bank Mutiara Rp 6,7 Triliun)

Reporter: Nur Farida Ahniar