Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Rabu (22/4) menguat 0,11% ke level Rp 15.450 per dolar AS. Rupiah menguat terimbas rencana pelonggaran karantina atau lockdown di sejumlah negara.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,12%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,34%, dolar Taiwan 0,12%, peso Filipina 0,01%, rupee India 0,21%, yuan Tiongkok 0,13%, ringgit Malysia 0,66%, dan baht Thailand 0,5%. Hanya won Korea Selaatn yang melemah 0,24%.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB juga menempatkan rupiah pada posisi Rp 15.567 per dolar AS, menguat 76 poin dibanding kemarin.
(Baca: Masuk Pasar Perdana, BI Serap SBSN Rp 1,7 Triliun)
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, terdapat beberapa dampak positif yang mempengaruhi rupiah hari ini. "Ada beberapa rencana pembukaan masa lockdown di sejumlah negara," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Rabu (22/4).
Selain itu, terdapat pula sentimen positif dari penanganan virus corona di Indonesia. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai pasar akan efektif menekan penyebaran virus corona di Tanah Air.
(Baca: IHSG Naik 1,46% Didorong Saham Barito Pacific dan Grup Semen Indonesia)
Selain sentimen positif, menurut dia, masih terdapat sejumlah sentimen negatif yang sempat menekan rupiah sehingga melemah pada pagi hingga siang hari tadi. "Faktornya seperti harga minyak yang jatuh, perselisihan Saudi dengan Rusia, dan permasalahan geopolitik Korea Utara," ujarnya.
Kendati demikian, bos bank sentral ini secara keseluruhan menilai pergerakan kurs rupiah saat ini masih stabil. Sehingga, pergerakan kurs ke depan hanya akan terpengaruh faktor teknikal. Ia pun masih meyakini rupiah akan terus menguat ke arah Rp 15 ribu pada akhir tahun.