Pasar Was-was Gelombang II Corona, Rupiah Melemah ke 14 Ribu per US$
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot sore ini, Kamis (11/6) melemah 0,29% ke level Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah seiring kekhawatiran pasar akan gelombang kedua Covid-19 di Tanah Air.
Mayoritas mata uang Asia juga melemah tipis pada perdagangan sore ini. Mengutip Bloomberg, dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura 0,29%, dolar Taiwan 0,17%, won Korea Selatan 0,46%, peso Filipina 0,66%, rupee India 0,25%, dan yuan Tiongkok 0,08%.
Sementara yen Jepang menguat 0,25%, ringgit Malaysia 0,06%, dan baht Thailand 0,6%.
(Baca: Kasus Baru Corona RI Naik 979 Orang, Terbanyak dari Jatim dan Sulsel)
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengungkapkan bahwa ada kekhawatiran akan risiko gelombang kedua Covid-19 di tanah air. "Kekhawatiran ini datang usai pemerintah yang melonggarkan aktivitas ekonomi di tengah wabah Covid-19 yang masih belum menurun," kata Piter kepada Katadata.co.id, Kamis (11/6).
Hari ini, pertambahan kasus positif terinfeksi virus mematikan tersebut kembali tinggi di Indonesia. Tercatat, ada tambahan 979 kasus positif menjadi 35.295.
Total kematian pun bertambah menjadi 2 ribu. Sementara pasien sembuh bertambah menjadi 12.636.
Menurut riset Nomura Juni 2020, Indonesia menjadi satu dari 15 negara yang berada dalam zona bahayapaling berisiko terhadap gelombang kedua Covid-19. Nomura mengkaji 45 negara utama dunia dengan data harian berdasarkan mobilitas Google dan kasus terkonfirmasi.
(Baca: Saham Bank BUMN Rontok hingga 6%, IHSG Anjlok 1,34% ke Level 4.854,75)
Selain terkait kasus Covid-19, Piter menilai pelemahan mata uang Garuda juga disebabkan faktor teknikal. "Di mana rupiah dianggap sudah terlalu kuat dan investor melakukan profit taking," ujarnya.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dipublikasikan BI pukul 10.00 WIB, rupiah juga telah menyentuh level Rp 14 ribu yakni Rp 14.014 per dolar AS.
Meski demikian, Mengutip akun twitter resmi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, posisi rupiah secara umum masih dalam tren membaik sejak akhir bulan Mei dengan kenaikan 4,5%.