Dampak virus corona Covid-19 terhadap sektor pariwisata Indonesia masih terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Mei 2020 turun 86,9% menjadi 163.646 dari periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan sektor pariwisata Tanah Air memang terdampak sangat dalam karena Covid-19. Padahal pada Mei 2019 jumlah turis asing yang berkunjung ke RI mencapai 1,25 juta orang.
"Dampaknya sudah terjadi dari Februari karena sudah mulai terjadi pembatasan di berbagai negara," ujar Suhariyanto dalam konferensi video, Rabu (1/7).
(Baca: Jokowi: Banyuwangi Daerah Paling Siap Terapkan Normal Baru Pariwisata)
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 114.721 atau 70,1% turis masuk ke Indonesia menggunakan transportasi darat. Kemudian 48.436 orang atau 29,6% menggunakan angkutan laut. Sedangkan pelancong yang berkunjung dengan transportasi udara hanya 500 orang atau 0,3%.
Penurunan pada Mei lalu juga terlihat pada jumlah kunjungan dari sejumlah pintu masuk ke Indonesia. Persentase penurunan 100% terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat; Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta; Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat; dan Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara.
Selain itu penurunan turis 100% juga terlihat di Bandara Minangkabau, Sumatera Barat; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau; Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh; Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah; Bandara Supandio, Kalimantan Barat; dan Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
BPS juga mencatat jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut menurun 85,55% dari 335.111 menjadi 48.436 kedatangan. Bahkan kedatangan lewat Pelabuhan Tanjung Uban, Pelabuhan Tanjung Pinang, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau mengalami penurunan sebesar 100%.
Selain itu, turis asing yang berkunjung melalui pintu masuk darat juga mengalami penurunan sebesar 43,54% dari 203.196 menjadi 114.721 orang. Pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur; pintu masuk Jayapura, Papua; dan pintu masuk Nanga Badau, Kalimantan Barat turun hingga 100%.
Dari 163.646 kunjungan, wisman yang datang dari Benua Afrika memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu 99,07%. Sedangkan rasio penurunan terkecil terjadi pada segmen pelancong dari wilayah Asia selain ASEAN yaitu 80%.
Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 81 ribu kunjungan atau 49,79%. Turis asal Malaysia berada di posisi kedua dengan jumlah 66 ribu orang.
Adapun wisatawan asal Tiongkok hanya mencatatkan 1.880 kunjungan. Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari-Mei 2020 hanya mencapai 2,93 juta orang atau turun 53,36% dibanding periode yang sama tahun lalu.
(Baca: Disrupsi Calendar of Event Pariwisata Sambut New Normal)