Pemulihan Ekonomi Eropa Kehilangan Momentum, Perlu Perbesar Stimulus

ANTARA FOTO/REUTERS/Francois Lenoir
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan pemulihan ekonomi kawasan euro kehilangan momentum lebih cepat dari yang diharapkan.
Penulis: Agustiyanti
30/10/2020, 12.45 WIB

Bank sentral Eropa mengisyaratkan akan lebih banyak memberikan stimulus moneter pada Kamis (30/10), karena dua ekonomi terbesar di kawasan tersebut bersiap untuk kembali melakukan karantina secara nasional.

ECB memutuskan mempertahankan suku bunga dan kebijakan moneter yang lebih luas, tetapi menyarankan bahwa tindakan kebijakan tambahan di zona euro dapat dilakukan secepatnya pada Desember.

"Dewan Pemerintahan akan menilai dengan hati-hati informasi yang masuk, termasuk dinamika pandemi, prospek peluncuran vaksin dan perkembangan nilai tukar," kata ECB dalam sebuah pernyataan pada Kamis (29/10),

Bank Sentral akan melakukan evaluasi perekonomian secara keseluruhan pada Desember. Berdasarkan penilaian terbaru itu, ECB akan mengkalibrasi ulang instrumennya, yang sesuai, untuk menanggapi kondisi saat ini.

Pada bulan September, ECB memperkirakan kontraksi 8% dalam PDB zona euro tahun ini, diikuti oleh rebound sebesar 5% pada tahun 2021. Dalam hal inflasi, ECB memperkirakan 0,3% untuk tahun 2020, diikuti oleh peningkatan menjadi 1% pada tahun 2021 Namun lembaga yang dipimpin oleh Christine Lagarde akan memperbarui prakiraan tersebut pada bulan Desember.

Pernyataan terbaru dari ECB menunjukkan bahwa pembuat kebijakan akan menyesuaikan kebijakan moneter mereka berdasarkan prakiraan mendatang tersebut. Berbicara pada konferensi pers setelah pengumuman tersebut, Presiden ECB Lagarde mengatakan pemulihan ekonomi kawasan euro kehilangan momentum lebih cepat dari yang diharapkan.

“Meningkatnya kasus Covid-19 dan intensifikasi terkait tindakan penahanan membebani aktivitas, yang merupakan kemunduran yang jelas dalam prospek jangka pendek,” kata Lagarde.

Halaman: