LPDP Targetkan Kelola Dana Abadi Pendidikan Hingga Rp 100 T pada 2025

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Dana abadi pendidikan ditargetkan mencapai Rp 100 triliun pada 2025.
2/11/2020, 19.30 WIB

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menargetkan dana abadi pendidikan dapat mencapai Rp 100 triliun pada 2025. Dengan demikian, beragam program pendidikan yang sudah dikelola dapat terjamin keberlangsungannya.

Direktur LPDP Rionald Silaban menjelaskan, dana abadi pendidikan yang saat ini sedang dikelola sudah mencapai Rp 51,12 triliun. "Dana tersebut berasal dari penyisihan sebagian dana APBN sejak2010," kata Rionald dalam acara Studium Generale penerima Beasiswa LPDP, Senin (2/11).

Rionald menjelaskan, dana abadi tersebut berhasil memberikan beasiswa kepada 25.326 penerima yang tersebar di berbagai negara. Hingga saat ini, sudah ada 11.767 alumni penerima beasiswa yang telah lulus dan siap berkontribusi kepada negara. Pada tahun ini, terdapat 1.659 orang penerima LPDP yang terdiri dari 10 angkatan. Jumlah itu merupakan 784 pria dan 875 wanita.

Seluruh penerima beasiswa LPDP berasal dari beragam jalur tes. Namun, 25,63% di antaranya berasal dari jalur reguler dan 35,68% berasal dari jalur afirmasi.

Lebih perinci, 54 orang dari penerima beasiswa tahun ini akan melanjutkan studi ke jenjang doktor spesialis. Sementara 1.282 penerima beasiswa akan melanjutkan studi magister dan 323 orang ke jenjang doktoral.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah tetap mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari total belanja negara meski tengah mengalami defisit anggaran yang besar.  "Walau ekonominya sedang terganggu karena Covid-19 tetap tidak boleh dikompromikan," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Penetapan anggaran pendidikan telah diatur dalam konstitusi. Sejak era reformasi, Indonesia berkomitmen mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan. Anggaran pendidikan ditetapkan sebesar Rp 547 triliun pada 2020 dan Rp 550,5 triliun pada 2021. 

Sri Mulyani menyebut anggaran tersebut setara dengan anggaran untuk membangun ibu kota baru. Maka dari itu, ia meminta penerima beasiswa LPDP yang turut menerima anggaran negara dapat lebih banyak memberi sumbangsih kepada negara. "Jadi enggak cuma komplain ke sana kemari ngomongin masalah. Cuma ngomongin saja, apalagi cuma sinis-sinis," kata dia.

Presiden Joko Widodo meminta para penerima beasiswa LPDP di luar negeri dapat mengajak masyarakat internasional bisa berinvestasi di Indonesia. "Promosikan Indonesia juga di masyarakat internasional untuk berwisata ke Indonesia," ujar Jokowi dalam kesempatan yang sama. 

Ia juga berpesan agar penerima beasiswa bisa belajar, memabngun jaringan, dan mempersiapkan masa depan pribadi dan Indonesia. Kesempatan mendapatkan beasiswa LPDP bisa digunakan untuk mengejar pengetahuan baru yang bermunculan. Selain itu, kesempatan yang baik tersebut juga harus dimanfaatkan untuk mengasah dan memperkuat karakter, mengasah talenta, memperkuat keterampilan, membuka kesempatan baru, serta mengasah kepimpinan dan keterampilan managerial.

Reporter: Agatha Olivia Victoria