Pulihkan Ekonomi, Kongres AS Restui Stimulus Tambahan Jumbo Rp12.661 T
Kongres AS mencapai kesepakatan untuk mengucurkan paket bantuan Covid-19 senilai US$ 892 miliar atau setara Rp 12.661 triliun untuk membantu ekonomi yang tengah dilanda Pandemi. Kesepakatan ini membuka jalan untuk persetujuan Senat.
RUU bantuan ini akan menjadi undang-undang setelah disahkan oleh senat dan diteken Presiden Donald Trump. Gedung Putih memastikan Trump akan menekan RUU tersebut.
Stimulus ini akan mencakup bantuan US$ 600 untuk sebagian besar warga AS dan pembayaran tunjangan pengangguran, seperti halnya stimulus putaran pertama yang akan berakhir pada Sabtu.
Ketua DPR Nancy Pelosi mendesak anggota parlemen untuk mendukung RUU bantuan virus ini meski mengeluh stimulus yang diberikan tak mencakup bantuan untuk pemerintah negara bagian. Dia mengatakan akan mendorong stimulus lebih besar setelah Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden menjabat.
"Stimulus tidak sepenuhnya cukup, tetapi membawa kita ke jalan yang benar," kata Pelosi, seperti dikuti dari Reuters.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, seorang Republikan, mengatakan kepada wartawan di Capitol bahwa pengesahan undang-undang di Senat mungkin akan terlambat, tetapi akan diselesaikan malam ini. Waktu di Washington DC lebih lambat 12 jam dari Indonesia.
Saat berita ini ditulis pukul 10.30 WIB, waktu di AS menunjukkan pukul 22.30 WIB, Senin (21/11).
Pada 5.593 halaman, RUU yang luas kemungkinan akan menjadi bagian besar dari undang-undang untuk Kongres ke-116 yang berakhir pada 3 Januari.
McConnell mengatakan lebih dari US$ 500 miliar pendanaan setimulus berasal dari uang yang tidak digunakan yang telah disetujui Kongres. Sejak paket bantuan stimulus pertama diberikan pada April, tingkat penularan Covid-19 terus meningkat di negara tersebut.
Covid-19 menginfeksi lebih dari 214.000 orang setiap hari memperlambat pemulihan ekonomi. Lebih dari 317.000 orang Amerika telah meninggal.
RUU ini juga memperluas program pinjaman usaha kecil sekitar US$ 284 miliar dan mengarahkan uang ke sekolah, maskapai penerbangan, sistem transit, serta distribusi vaksin. Namun, program pinjaman dan hibah usaha kecil, yang dikenal sebagai program perlindungan gaji, akan mengecualikan perusahaan yang diperdagangkan secara publik dari kelayakan.
Di tengah laporan bahwa perusahaan milik Trump menerima bantuan pemerintah pada masa lalu, RUU tersebut berisi persyaratan bahwa presiden, wakil presiden, kepala departemen Kabinet, anggota parlemen dan pasangan untuk menerima bantuan pinjaman di masa depan.
Pemerintah negara bagian dan lokal, yang tengah berjuang untuk membayar distribusi vaksin Covid-19, akan menerima US$ 8,75 miliar dari Washington, dengan $ 300 juta di antaranya ditargetkan untuk vaksinasi pada populasi minoritas dan berisiko tinggi.
Biden telah mendesak Kongres untuk mempertimbangkan stimulus lebih lanjut bagi pemerintahan yang akan dipimpinnya nanti dengan menandatangani undang-undang setalah menjabat pada 20 Januari. "Pesan saya kepada semua orang di luar sana yang sedang berjuang sekarang, bantuan sedang dalam perjalanan," katanya dalam sebuah pernyataan.
RUU itu akan menjadi paket stimulus terbesar kedua dalam sejarah AS, setelah US$ 2 triliun tagihan bantuan yang disahkan pada Maret. Para ahli mengatakan bahwa uang memainkan peran penting karena langkah-langkah menjaga jarak sosial menutup sebagian besar perekonomian.