Pemerintah Akan Benahi Investasi Hulu Migas yang Stagnan Sejak 2017

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi.
9/6/2021, 18.24 WIB

Pemerintah memastikan akan membenahi sektor hulu migas guna menarik investor datang ke Tanah Air. Perkembangan investasi sektor tersebut stagnan setelah cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan terjadi tren penurunan investasi pada sektor hulu migas sejak 2014 dan kemudian stagnansi sejak 2017. Penerimaan migas bahkan turun tajam pada tahun lalu mencapai 44,9% pada  2020 akibat dampak dari Covid-19 yang menyebabkan permintaan minyak dunia anjlok dan menekan harga minyak mentah. 

"Fluktuasi global menjadi faktor cukup besar dan itu menentukan ketertarikan investor masuk di hulu migas,” kata Febrio dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (9/6).

Maka dari itu, Febrio menekankan bahwa pemerintah akan berupaya terus untuk mengatasi tantangan di sektor hulu migas. Tantangan yang dimaksud yakni dinamika ekonomi global, fluktuasi harga ICP, penurunan lifting gas, penuaan sumur migas, serta eksplorasi dan eksploitasi.

Untuk lifting migas, ia mengatakan bahwa terjadi tren penurunan 10 tahun terakhir karena mengandalkan sumur tua yang produksinya menurun secara alamiah. Sementara, permintaan tak meningkat tajam.

Kemudian, Febrio menyebutkan bahwa tantangan eksplorasi dan eksploitasi terjadi pada tahap eksplorasi jumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Jumlah KKKS yang relatif banyak selama ini belum mampu menghasilkan produksi migas cukup.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria