Dewan Perwakilan Rakyat menilai target pertumbuhan ekonomi pemerintah di atas 5% pada tahun 2022 akan sulit tercapai. Apalagi, jika perekonomian Indonesia tahun ini tak mencapai 4%.
"Kami harapkan tahun ini bisa tumbuh 4% karena pemerintah sangat sulit mengejar target 5% pada tahun depan jika tahun 2021 di bawah 3%," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said dalam Rapat Paripurna, Selasa (6/7).
Ia menjelaskan, salah satu cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 4% adalah melalui akselerasi program vaksinasi. ia mengaperesiasi kerja pemerintah yang mampu mengejar target vaksinasi melampaui 1 juta dosis per hari.
"Tingkat keterisian kamar rawat inap di rumah sakit saat ini mulai menunjukkan overload," ujarnya.
Muhidin berharap kasus Covid-19 yang belakangan ini melonjak dapat terkendali dan tak menekan ekonomi terlalu dalam. Apalagi, menurut dia, indikator ekonomi dan bisnis pada semester pertama tahun ini telah menunjukkan momentum pemulihan yang kuat.
Ia pun meminta agar pemerintah dapat merancang kebijakan fiskal yang efektif, fleksibel, dan responsif. Namun, langkah tersebut harus tetap dalam kerangka yang pruden dan akuntabel.
Dengan kebijakan dan ekonomi yang lebih baik, pemerintah diharapkan mampu mendongkrak penerimaan negara tahun depan. "Meski subsidi fiksal masih akan dilanjutkan untuk menopang program pemulihan ekonomi nasional," kata dia.
Pemerintah sebelumnya mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro untuk penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2022 kepada DPR. Dalam usulan ini, pertumbuhan ekonomi targetnya berada dalam kisaran 5,2% hingga 5,8%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, usulan tersebut mempertimbangkan berbagai dinamika, risiko ketidakpastian, potensi pemulihan ekonomi global dan nasional pada tahun depan.
Pertimbangan lainnya adalah Covid-19 dapat terus dikendalikan dan fungsi intermediasi perbankan dapat kembali pulih. "Tentunya didukung oleh kebijakan moneter Bank Indonesia dan kebijakan sektor keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang kondusif," katanya dalam Rapat Paripurna DPR Ke-18 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020–2021, akhir Mei 2021.
Pemerintah juga mengusulkan inflasi yang terjaga dalam rentang 2% sampai 4% pada tahun depan. Kemudian, tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun ada di antara 6,32% hingga 7,27% dan nilai tukar berada dalam kisaran Rp 13.900 sampai Rp 15 ribu per dolar Amerika Serikat.
Untuk harga minyak mentah Indonesia, targetnya di US$ 55 hingga US$ 65 per barel. Lalu, lifting minyak bumi sebesar 686 ribu sampai 726 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi di kisaran 1,031 juta hingga 1,103 juta barel setara minyak per hari.
Di tengah kondisi pemulihan ini, Sri Mulyani menyebut optimisme harus terus terjaga dan tidak boleh ada kata menyerah. "Kami tetap berkomitmen menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," ujarnya.