Bangkit dari Resesi, Ekonomi Singapura Kuartal II 2021 Tumbuh 14,3%

ANTARA FOTO/ REUTERS/Edgar Su/hp/dj
Pemandangan perahu yang nyaris kosong dekat Merlion Park, saat pariwisata harus menghadapi penurunan curam akibat mewabahnya virus corona (COVID-19), di sepanjang Marina Bay, Singapura, Kamis (26/3/2020).
Penulis: Happy Fajrian
14/7/2021, 10.17 WIB

Singapura membukukan pertumbuhan ekonomi terkuatnya dalam 11 tahun terakhir pada kuartal II tahun ini. Ekonomi negara ini berhasil rebound atau bangkit dari rekor kontraksi ekonomi terburuk pada tahun lalu, imbas pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal II 2021 mencapai 14,3% secara tahunan, atau dibandingkan kuartal II 2020. Capaian tersebut sedikit diatas perkiraan analis melalui jajak pendapat Reuters sebesar 14,2%.

“Pertumbuhan yang kuat sebagian besar disebabkan oleh basis yang rendah pada kuartal kedua 2020 ketika perekonomian terkontraksi 13,3% karena langkah-langkah circuit breaker yang diterapkan dari 7 April hingga 1 Juni 2020,” tulis pernyataan Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/7).

Kebijakan circuit breaker atau pemutus sirkuit mengacu pada penguncian sebagian wilayah (lockdown) Singapura yang membuat sebagian besar kegiatan ekonomi ditutup untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Meski demikian, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau kuartal I 2021, ekonomi Singapura masih mencatatkan kontraksi sebesar 2%. Selain itu produk domestik bruto (PDB) secara absolut pada periode April-Juni tahun ini masih 0,9% di bawah kuartal II 2019 atau periode sebelum pandemi.

Berikut performa berbagai sektor di Singapura pada kuartal kedua:

- Industri penghasil barang tumbuh sebesar 22,2% dari tahun lalu, tetapi mengalami kontraksi 2,5% dibandingkan dengan kuartal pertama.
- Industri jasa tumbuh 9,8% dari tahun lalu, tetapi mengalami kontraksi 1% dibandingkan dengan kuartal pertama.
- Sektor manufaktur utama tumbuh 18,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan mengalami kontraksi sebesar 1,8% dari kuartal pertama.

Singapura melihat kebangkitan dalam kasus Covid-19 tahun ini. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk kembali memperketat langkah-langkah jarak sosial pada awal Mei. Pihak berwenang mulai secara bertahap melonggarkan pembatasan itu bulan lalu karena jumlah infeksi yang turun.

Sejak awal tahun lalu, menurut data Kementerian Kesehatan, Singapura telah mengkonfirmasi lebih dari 62.700 kasus virus corona dan 36 kematian pada Selasa (13/7).

Negara ini juga merupakan salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. Lebih dari 70% dari sekitar 5,69 juta penduduknya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, dan lebih dari 41% telah diinokulasi penuh.