BI Ramal Inflasi Juli 0,01% Disumbang Kenaikan Harga Cabai dan Bawang

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Harga cabai mencatatkan inflasi 0,03%, sedangkan bawang merah mencapai 0,02% pada Juli 2021.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
31/7/2021, 15.04 WIB

Bank Indonesia memperkirakan terjadi inflasi pada Juli sebesar 0,01% secara bulanan berdasarkan survei hingga pekan kelima bulan ini. Inflasi pada bulan ini, antara lain disumbang oleh kenaikan harga cabai dan bawang merah. 

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan, tingkat inflasi tahun kalender atau Januari-Juli  0,75%, sedangkan secara tahunan mencapai 1,45%. "Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu V Juli 2021, perkembangan harga pada Juli 2021 masih relatif terkendali," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat, (30/7).

Kenaikan harga cabai dan bawang merah menjadi penyumbang utama inflasi pada bulan lalu. Harga cabai mencatatkan inflasi 0,03%, sedangkan bawang merah mencapai 0,02%. 

Menurut data Infopangan.jakarta.go.id, harga bawang merah naik 5,6% dalam sebulan terakhir dari Rp 35.723 per kg pada 30 Juni 2021 menjadi Rp 37.745 per kg. Harga cabai rawit juga lebih tinggi dari bulan lalu di kisaran Rp 59.413 per kg dibandingkan bulan lalu di kisaran Rp 57.314. Meski begitu, harga cabai masih lebih rendah dibanding rata-rata pekan lalu yang sempat menyentuh angka tertinggi Rp 69.298 per kg.

BI juga mencatat terdapat sejumlah komoditas lain yang menyumbang inflasi, yakni tomat 0,02%, serta kangkung, bayam, kacang panjang dan rokok kretek filter masing-masing 0,01%. Sementara itu, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menjadi penyumbang deflasi. Harga daging ayam ras mencatatkan deflasi 0,09%, telur ayam ras, emas perhiasan dan jeruk masing-masing sebesar 0,02%, beras dan tarif angkutan udara sebesar 0,01%.

Badan Pusat Statistik mencatat, IHK pada Juni 2021 mengalami deflasi 0,16%. Deflasi terutama disumbang oleh penurunan harga pangan, seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam.

Ekonom memperkirakan deflasi masih akan berlanjut pada bulan ini bahkan berpotensi berlanjut hingga September. Ini terutama dipengaruhi oleh adanya pengetatan mobilitas melalui PPKM Darurat dan PPKM Level 1-4 yang dijalankan sejak sebulan terakhir.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memprediksi akan terjadi deflasi 0% hingga 0,2% pada bulan ini. "Saya rasa akan ada tekanan ke arah sana pada bulan ini dan juga bulan depan," kata Faisal kepada Katadata.co.id, Kamis, (29/7).

Faisal memperkirakan deflasi terdalam pada Juli akan dialami sektor transportasi. Hal ini terutama didorong berbagai penyekatan mobilitas yang membuat industri perjalanan terganggu. Di sisi lain, beberapa komponen di sektor jasa juga diperkirakan mengalami deflasi.

Reporter: Abdul Azis Said