Pemerintah Bidik Investasi Rp 37 Triliun dari Jepang Tahun Ini

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/wsj.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, ada tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya ke dalam negeri
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
10/8/2021, 15.07 WIB

Pemerintah membidik investasi yang masuk dari Jepang mencapai US$ 2,6 miliar atau setara Rp 37,4 triliun pada tahun ini. Hingga semester pertama 2021, realisasi penanaman modal asing atau PMA dari Jepang baru mencapai US$ 1 miliar atau Rp 14,4 triliun. 

"Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global termasuk Covid-19 masih terbuka ruang penguatan pada hubungan kedua negara." kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada Peringatan Hari Jadi Indonesia Japan Business Networking (IJB.Net), Selasa, (10/8).

Sejak 2018 hingga paruh pertama 2021, nilai investasi Jepang mencapai US$ 12,9 miliar.  Negeri Sakura ini menjadi negara terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk lebih dari 19 ribu proyek.

Tak hanya investasi, Jepang juga merupakan mitra dagang utama Indonesia. Nilai perdagangan dengan Jepang tahun lalu tercatat sebesar US$ 24,3 miliar. Jepang menduduki peringkat tiga besar sebagai tujun utama kespor indonesia dalam tiga tahun terakhir. Ekspor ke  Jepang tahun lalu mencapai US$ 13,6 miliar, sedangkan pada Januari-Juni mencapai US$ 7,9 miliar.

Airlangga menyebut, ada tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya ke dalam negeri berdasarkan informasi dari Kementerian Investasi/BKPM. Rencana ini beririangan dengan empat perusahaan mutlinasional lainnya yang juga sudah berjanji akan masuk ke Indonesia.

"Fenomena kebijakan beberapa negara yang merelokasi pabrik dari Tiongkok diharapkan juga diikuti perusahaan Jepang, khususnya yang relokasi ke Indonesia." ujarnya.

Salah satu sektor industri andalan Jepang yang memiliki minat besar berinvestasi ke dalam negeri yaitu sektor otomotif. Kementerian Perindustrian pertengahan bulan lalu melaporkan empat raksasa otomotif Jepang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi pada pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Keempat perusahaan tersebut, antara lain Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi.

“Hal ini menunjukan Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investor dalam pengembangan industri kendaraan bermotor,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kertasasmita dalam rilis Kementerian Perindustrian, Rabu (14/7).

Agus menjelaskan, Toyota Motor Corporation akan berinvestasi paling besar, mencapai Rp28,3 triliun. Selanjutnya, Honda Motor Company berkomitmen investasi sebesar Rp5,2 triliun hingga 2024, Suzuki Motor Corporation sebesar Rp1,2 triliun, dan Mitsubishi Motor Corporation sebesar Rp11,2 triliun sampai tahun 2024.

Di sisi lain, BKPM mencatat realisasi investasi pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 442,8 triliun, tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Investasi yang masuk melalui penanaman modal asing (PMA) tumbuh 16,8% menjadi Rp 228,5 triliun, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tumbuh 3,5% menjadir Rp 214,3 triliun atau tumbuh 3,5% secara tahunan.

Reporter: Abdul Azis Said