Dibuka Menguat, Rupiah Loyo Digempur Sentimen Negatif Eksternal

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Rupiah hari ini diramal bergerak dalam rentang Rp 14.300 hingga Rp 14.425 per dolar AS
Penulis: Agustiyanti
31/3/2022, 10.08 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tujuh poin di posisi Rp 14.336 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (31/3). Rupiah perkasa di tengah gempuran sentimen negatif dari eksternal. 

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan ke posisi Rp 14.346 per dolar hingga pukul 09.50 WIB. Rupiah berbalik melemah dari posisi penutupan kemarin Rp 14.346 per dolar AS. 

Mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yuan Cina melemah 0,02%,  yen Jepang 0,22%, won Korea o,05%, dolar Taiwan 0,13%, serta dolar Hong Kong dan Singapura masing-masing 0,02% dan 0,03%. Sementara itu, ringgit Malaysia menguat 0,02%, baht Thailand 0,05%, peso Filipina 0,05%, rupe India 0,11%. 

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, sentimen negatif terhadap aset berisiko termasuk rupiah masih besar. Menurut dia, skeptisme pelaku pasar terhadap perundingan damai Rusia dan Ukraina masih mendorong pasar keluar dari aset berisiko. Rusia tidak mengendurkan serangannya ke Ukraina.

"Risiko inflasi sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina juga menekan aset berisiko karena inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global," ujarnya kepada Katadata.co.id. 

Ariston juga menilai potensi kebijakan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini berpeluang mendorong pasar keluar dari aset berisiko, termasuk rupiah untuk sementara. Demikian pula dengan data perekonomian Cina yang memburuk. 

"Hasil data survei manufaktur Tiongko yang dirilis pagi inimenunjukan aktivitas manufaktur yang berkontraksi karena lockdown covid-19 dan ini bisa memberikan tekanan tambahan ke aset berisiko termasuk rupiah," kata dia. 

Namun demikian, menurut dia, penurunan harga minyak dapat memberikan sentimen positif terhadap rupiah dan aset berisiko lainnya.  Harga minyak menguat seiring komitmen Amerika Serikat mengeluarkan stoknya sebanyak 1 juta barel per hari. 

"Rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp 1.4320 per dolar AS dengan risiko melemah ke Rp 14.360 per dolar AS," ujar Ariston.

Sementara itu,  analis DC Futures Lukman Leong  menilai faktor external masih mendominasi sentimen terhadap rupiah. Harapan perdamaian di Ukraine serta turunnya yield US treasury melemahkan dolar AS dan mendukung rupiah. 

"Rupiah hari ini akan bergerak dalam rentang Rp 14.300 hingga Rp 14.425 per dolar AS," kata dia