Jumlah Penerima Bertambah, Kemenkeu Naikkan Anggaran BLT Minyak Goreng
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan menambah anggaran Bantuan Langsung Tunai atau BLT minyak goreng sebesar Rp 50 miliar menjadi Rp 6,95 triliun. Kenaikan jumlah anggaran ini karena penambahan jumlah penerima yang disalurkan lewat Kementerian Sosial (Kemensos).
Direktur Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menjelaskan, program BLT minyak goreng ini disalurkan melalui dua skema. Penyaluran melalui Kemensos yakni kepada 20,65 juta penerima, bertambah 150 ribu penerima dari perhitungan sebelumnya. Selain itu, penyaluran BLT melalui TNI dan Polri tetap sebanyak 2,5 juta pedagang kali lima (PKL) dan warung makan.
Untuk menyalurkan kepada 20,65 juta penerima ini, Kemenkeu menyiapkan anggaran Rp 6,2 triliun atau naik dari rencana sebelumnya Rp 6,15 triliun. Sedangkan penyaluran melalui TNI dan Polri di siapkan anggaran Rp 750 miliar.
"Anggaran-anggaran ini semua kami kategorikan sebagai anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), karena rumpunnya Bansos Pangan dan BT-PKLWN yang merupakan bagian dari program PEN, sehingga sudah ada anggaran yang cukup untuk itu," kata Isa dalam media briefing yang digelar secara daring, Jumat (8/4).
Bantuan yang disalurkan melalui Kemensos ini akan bersamaan dengan penyaluran bantuan program sembako dan program Keluarga Harapan (PKH).
Kementerian Keuangan masih akan terus memantau kondisi masyarakat selama tiga bulan mendatang sebagai pertimbangan apakah akan memperpanjang program ini atau tidak. Alasannya, karena masih banyak ketidakpastian yang dihadapi ke depannya.
BLT minyak goreng ini akan disalurkan sebesar Rp 100 ribu per penerima selama tiga bulan. Dana BLT minyak goreng akan diberikan sekaligus tiga bulan mulai April hingga Juni yang dibayar pada April sebesar Rp 300 ribu.
Kemensos akan menyalurkan melalui PT POS dengan target selesai tersalurkan paling lambat 21 April. Sedangkan bantuan melalui TNI Polri akan diberikan secara langsung, tetapi belum diketahui kapan jadwal pastinya.
"Pencairannya mulai 4 sampai 21 April, tanggal 7 kemarin sudah launching dan persiapan-persiapan juga sudah dilakukan," kata Sekjen Kemensos Harry Hikmat.
Penyaluran BLT minyak goreng lewat Kemensos yang sebanyak 20,65 juta ini akan diberikan kepada tiga kelompok. Penerima program PKH sebanyak 1,85 juta penerima, program sembako sebanyak 10,65 juta dan penerima yang memperoleh dua program tersebut sebanyak 8,14 juta keluarga.
"Status sekarang untuk data yang sudah terhimpun yang sudah siap betul sebanyak 1.070.853 dan ini sudha disiapkan ke PT POS untuk segera disalurkan," kata Harry.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga sudah memerintahkan agar penyaluran BLT minyak goreng ini bisa disalurkan segera. "BLT Minyak Goreng bisa segera disalurkan. Saya sudah minta sebelum Lebaran harus bisa diselesaikan, seminggu sebelum Lebaran," kata Jokowi usai membagikan BLT minyak goreng di Jambi, Kamis (7/4).
Program BLT ini muncul seiring dengan naiknya harga minyak goreng akibat lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional. Pemerintah berupaya meredak harga minyak goreng dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), tapi belum berhasil.