Serius Beli Twitter, Elon Musk Siap Kucurkan Rp 215 T dari 'Dompetnya'

ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Nesius/foc/cf
CEO Tesla Elon Musk telah meminta bank investasi, Morgan Stanley untuk membantu mengumpulkan tambahan dana US$ 10 miliar demi mengakuisisi Twitter.
Editor: Agustiyanti
21/4/2022, 10.00 WIB

CEO Tesla Elon Musk dikabarkan bersedia mengeluarkan dana US$ 10 miliar atau Rp 143 triliun hingga US$ 15 miliar atau Rp 215 triliun dari kantong pribadinya untuk mengambil alih Twitter. Musk akan menyiapkan dana dan mengajukan penawaran dalam waktu 10 hari sejak Selasa (19/4).

Musk saat ini juga telah meminta bank investasi, Morgan Stanley untuk membantu mengumpulkan tambahan dana US$ 10 miliar. Adapun Morgan Stanley telah memanggil bank dan investor potensial lainnya untuk menopang pembiayaan penawaran kepada Twitter dengan nilai US$ 43 miliar atau Rp 617 triliun.

"Dengan tujuan untuk meluncurkan penawaran tender dalam waktu sekitar 10 hari," demikian dikutip dari Business Insider pada Rabu (20/4). 

Beberapa investor, seperti Apollo Global Management dan Thoma Bravo telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam penawaran tersebut. Namun, Blackstone Group, Vista Equity Partners, dan Brookfield Asset Management dikabarkan menolak penawaran.

Di samping itu, Musk juga berencana meminjam dari 9,2% sahamnya di perusahaan. Nilainya bisa mencapai miliaran dolar AS.

Orang terkaya di dunia itu memang semakin serius untuk mengambil alih 100% saham Twitter. Pekan lalu, Musk mengatakan bahwa ingin menjadikan Twitter milik pribadi, tetapi orang-orang tetap dapat berbicara lebih bebas di layanan tersebut.

Namun demikian, tawarannya dianggap skeptis oleh Wall Street. Ini lantaran Elon Musk tidak memasukkan rincian tentang bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk kesepakatan itu.

Dewan Twitter belum menolak tawaran Musk, tetapi mengadopsi ‘pil racun’. Poison pill atau pil racun adalah salah satu taktik untuk mencegah pengambilalihan saham oleh orang atau perusahaan yang tidak diinginkan. Caranya, membuat saham perusahaan tidak menguntungkan bagi pengakuisisi.

Perusahaan target berusaha memastikan bahwa tawaran akan mengurangi nilai dan daya tarik perusahaan sehingga merugikan pemilik baru. Strategi ini meningkatkan biaya akuisisi secara signifikan dan menciptakan disinsentif besar.

Atas tindakan pil racun itu, Musk mengancam akan mengurangi gaji dewan. "Gaji dewan akan menjadi US$ 0 jika tawaran saya berhasil," kata Musk melalui cuitan di Twitter, Senin (18/4).

Musk menyebut dirinya sebagai ‘absolut kebebasan berbicara’ yang kritis terhadap kebijakan Twitter. Namun ia tidak memerinci maksud dari cuitan ini.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan