Menteri Bahlil Bidik Investasi Tahun Depan Melesat 16% jadi Rp 1.400 T

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi. Foto udara pembangunan jalan tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Rabu (31/5).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
21/4/2022, 18.55 WIB

Pemerintah menargetkan nilai penanaman modal atau investasi pada 2023 mencapai Rp 1.400 triliun. Target tersebut naik Rp 200 triliun atau 16,6% dari target tahun ini sebesar Rp 1.200 triliun.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan target investasi tahun depan jauh di atas yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebesar Rp 1.099,8 triliun. Target tahun ini pun sebetulnya jauh di atas target RPJM sebesar Rp 968,4 triliun.

"Jadi betul-betul kami ini dipacau dalam mendorong investasi tidak lagi RPJM sebagai landasan acuan," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).

Pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak realisasi investasi dan mengejar target tersebut. Salah satu strateginya dengan merampingkan proses perizinan.

Bahlil menjelaskan, proses pengurusan perizinan untuk investasi yang nilainya di atas Rp 1 triliun akan ditangani langsung oleh pemerintah. Alasannya jika perizinan diurus sendiri oleh pelaku usaha, kemungkinan akan terhambat oleh lambannya birokrasi.

Salah satu penyebab realisasi investasi yang masih lambat karena peraturan pemerintah dianggap belum konsisten. Tidak jarang, keputusan yang diambil di tingkat menteri justru berbeda saat sudah turun ke tingkat Dirjen, bahkan interupsi tambahannya makin banyak saat sudah turun ke tingkat Eselon II ke bawah. "Hanya kepada Tuhan kita yang tahu kapan izin orang keluar," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said