Swedia Naikkan Suku Bunga Hingga 1% karena Inflasi Terlalu Tinggi

ANTARA FOTO/REUTERS/TT News Agency/Claudio Bresciani /hp/cf
Ilustrasi. Swedia menaikkan suku bunga 100 bps menjadi 1,75%.
Penulis: Agustiyanti
20/9/2022, 17.35 WIB

Bank Sentral Swedia menaikkan suku bunga acuannya hingga 100 bps menjadi 1,75%. Langkah ini diambil karena inflasi dinilai sudah terlalu tinggi. 

Mengutip CNBC, bank sentral dalam pernyataannya mengatakan lonjakan inflasi melemahkan daya beli rumah tangga dan membuat kondisi yang lebih lebih sulit bagi perusahaan dan rumah tangga untuk merencanakan keuangan mereka.

Langkah Swedia ini diambil tepat saat The Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada 20-21 September. Pasar memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. mengendalikan kenaikan harga.

Bank sentral Swedia mengatakan, kebijakan moneter perlu diperketat  untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.. Mereka memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan berlangsung selama enam bulan ke depan.

“Perkembangan inflasi ke depan masih sulit untuk dinilai dan Riksbank akan menyesuaikan kebijakan moneter seperlunya untuk memastikan inflasi kembali ke target,” katanya.

Meskipun faktor global seperti ketidakseimbangan setelah pandemi Covid-19 dan melonjaknya harga energi akibat perang Rusia di Ukraina mendorong harga naik, dewan eksekutif bank sentral Swedia atau Riskbank mengatakan aktivitas ekonomi yang kuat juga berkontribusi.

Inflasi harga konsumen Swedia pada Agustus 2022 naik menjadi 9% dibandingkan periode yang sama, level tertinggi sejak 1991 dan melebihi perkiraan Riksbank sebelumnya pada Juni.

“Kenaikan harga dan biaya bunga yang lebih tinggi dirasakan oleh rumah tangga dan perusahaan, dan banyak rumah tangga akan memiliki biaya hidup yang jauh lebih tinggi,” kata Riksbank.

Namun, Riskbank menilai, kondisi akan lebih buruk bagi rumah tangga dan ekonomi Swedia secara umum jika inflasi tetap pada level tinggi saat ini.