Marak Kebocoran Data, Perusahaan Kekurangan Talenta Cyber Security

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Ahli Cyber Security menyebut sumber daya manusia di bidang cyber security di Indonesia saat ini sangat langka.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
23/9/2022, 21.31 WIB

Kasus kebocoran data belakangan marak terjadi di Tanah Air. Ahli Cyber Security menilai, perusahaan menyadari kerentanan keamanan data, tetapi mengalami kekurangan sumber daya manusia di bidang tersebut.

Cyber Security Director BDO Indonesia Harry Adinanta mengatakan, perusahaan di dalam negeri menyadari resiko keamanan data, tetapi tidak memiliki sumber daya manusia hingga dana yang besar untuk melindungi.

"Biayanya sangat tinggi jadi mereka memilih melindungi bagian kecil dulu," kata Heru, Jumat (23/9). 

Ia menjelaskan pengalamannya selama 10 tahun merekrut talenta digital. Dari 10 orang yang direkrut di bidang teknologi, hanya 1 orang yang tertarik di bidang cyber security. Sementara sisanya lebih tertarik menjadi programer atau developer.

Heru mengatakan bahwa kurangnya minat terhadap bidang cyber security karena bidang ini termasuk baru. Banyak yang tidak memahami pekerjaan di bidang cyber security. 

"Kami kesulitan untuk mencari talent. SDM langka. Bayangkan, uang ada tapi tidak ada orangnya," ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani