Daftar Negara yang Sumbang Dana Persiapan Pandemi, Indonesia Rp 775 M

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.
Ilustrasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
13/11/2022, 07.05 WIB

Belasan negara sudah menyumbangkan dana untuk persiapan pandemi dengan total mencapai sekitar US$ 1,4 miliar atau setara Rp 21,7 triliun (kurs Rp 15.500/US$). Mayoritas dari donatur tersebut merupakan anggota G20, termasuk Indonesia yang akan menyetorkan US$ 50 juta atau Rp 775 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memerinci, daftar negara yang sudah berjanji menyetor dana antara lain, Komisi Eropa, Amerika Serikat, Italia, Indonesia, Cina, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Uni Emirat Arab (UAE), Spanyol, Singapura, Norwegia, Selandia Baru, India dan Afrika Selatan.

Di luar 16 negara tersebut, ada tiga negara lainnya yang juga menyatakan komitmennya memberikan dana. Ketiganya, yakni Australia, Perancis dan Arab Saudi yang dijadwalkan mengumumkan nominal kontribusinya dalam pertemuan tingkat tinggi antar presiden G20 awal pekan depan.

"Mereka akan mengumumkan jumlahnya pada pertemuan pemimpin G20, jadi kita memperkirakan bahwa kontribusi totalnya akan lebih dari  US$ 1,4 miliar dolar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Kesehatan G20 (JFHMM) di Bali, Sabtu (13/11).

Selain belasan negara tersebut, tiga lembaga filantropi dunia juga sudah ikut menyuntikkan dananya untuk dana pandemi. Ketiganya antara lain, Bill and Melinda Gates Foundation, Wellcome Trust dan Rockefeller Foundation.

Adapun kelembagaan untuk dana pandemi ini sudah dibentuk beberapa bulan lalu di bawah Grup Bank Dunia. Inisiatif pembentukannya sebetulnya sudah dilakukan sejak Presidensi G20 Italia tahun lalu. Namun pembentukan dana pandemi baru terralisais oleh Presidensi Indonesia setelah dilakukan beberapa kajian.

Dana pandemi ini dibentuk untuk menutup kesenjangan kebutuhan pembiayaan untuk respons pandemi di masa mendatang. Perhitungannya, masih ada kekurangan ketersediaan pembiayaan lebih dari US$ 10 miliar untuk menadanai kesiapsiagaan pandemi. Sejak dibentuk Juni lalu, belasan negara dan lembaga internasional telah menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi, termasuk Indonesia.

"Dengan dana pandemi yang sudah dibentuk ini, kita berfokus bagaimana bisa memperbaiki dan menyempurnakan arsitektur kesehatan internasional, terus melanjutkan peran WHO sebagai peminpin teknis, dan juga Bank Dunia sebagai wali untuk dana perwalian pandemi ini," kata Sri Mulyani.

Dengan terbentuknya dana pandmei ini, semua negara yang tergabung sebagai anggota Bank Dunia dapat mengajukan proposal permohonan penggunaan dana. Dalam catatan Sri Mulyani, sudah ada sekitar 300 proposal yang dimasukkan. Indonesia dikabarkan tengah menyusun proposal pengajuan juga.

Dana tersebut akan diberikan dalam bentuk grant alias hibah, sehingga bukan berbentuk pinjaman. Namun Sri Mulyani menyebut pemberiannya akan selektif, tetutama untuk negara-negara berpendaparan rendah dan berkembang. Tujuannya, untuk memperkuat kesiapsiagaannya terhadap pandemi berikutnya, salah satunya dari sisi fasilitas kesehatan.

Reporter: Abdul Azis Said