Kota Solo mencatatkan inflasi tahunan yang tinggi dalam dua bulan terakhir mencapai di atas 7%. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercerita, inflasi yang meroket di kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga soto akibat terlalu banyaknya acara atau event.
"Minggu lalu kami rapat inflasi dan muncul pertanyaan kenapa Solo bisa inflasi tinggi? Tahu enggak teman-teman, ternyata karena banyak event enggak ada habis-habisnya sampai minggu depan, pernikahan Kaesang," ujar Ganjar dalam acara Wealth Wisdom 2022 Permata Bank x Katadata, Rabu (30/11).
Menurut dia, banyaknya acara yang digelar di Solo membuat sejumlah harga naik, mulai dari tarif hotel hingga harga soto. "Ternyata setelah kami minta dilakukan riset, kalau seminggu tiga kali ada event besar, itu ternyata berpengaruh akumulatif. Harga soto naik, harga hotel rate naik sedikit-sedikit, transportasi juga ikut curi-curi menaikkan harga," ujarnya.
Meski menyebabkan inflasi di Solo tinggi, menurut dia, banyaknya cara mendukung perekonomian masyarakatnya. "Dagangan laku semua," katanya.
Ganjar menjelaskan, penyebab inflasi di daerah sangat beragam. Ia mendengar cerita Gubernur Maluku yang menjelaskan penyebab inflasi tinggi di daerahnya karena kenaikan harga kangkung.
"Maka itu, suplai harus beres, transportasi untuk distribusi harus beres. Saya mencontoh Jatim untuk transportasi distrbusi karena memberikan subsidi. Itu bagus dan saya ikuti," katanya.
Selain itu, menurut Ganjar, dibutuhkan kerja sama antar daerah untuk memperlancar suplai komoditas. Jawa tengah juga memiliki aplikasi sihati atau sistem informasi harga komoditi. Aplikasi ini digunakan untuk mengecek stok dan memantau harga sehingga pemerintah daerah dapat mengendalikan inflasi.
"Kadang (Sehati) berhasil, tetapi ketika administer price muncul, kami tetap gelagapan. Misalnya ketiga tarif pesawat naik, transportasi bus. Selain itu ya koordinasi," kata dia.
Berdasarkan data BPS Surakarta, inflasi Solo pada September mencapai 7,84% secara tahunan dan turun pada Oktober tetapi masih mencapai 7,53%. Angka inflasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 5,71% secara tahunan.