Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) ke dalam negeri pada awal tahun ini menurun. Tingkat penghunian kamar hotel juga menyusut cukup tajam seiring berakhirnya masa libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Jumlah kunjungan wisman pada Januari 2022 sebanyak 735,9 ribu, menurun 17,8% dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi masih naik hingga enam kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Penurunan secara bulanan terjadi pada semua pintu masuk, baik melalui pintu masuk utama seperti udara, laut dan darat, maupun lewat pintu masuk perbatasan. Wisman yang masuk lewat pintu masuk utama turun 19% sementara melalui pintu perbatasan turun 10,1%.
"Puncaknya kan biasanya di Desember, tapi karena libur tahun barunya sudah selesai maka kunjungan wisman ke Indonesia turun, ini adalah pengaruh musiman," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (1/3).
Penurunan kunjungan tersebut terutama yang berasal dari Singapura dan Malaysia. Wisman Singapura yang masuk ke Indonesia berkurang 47% sementara dari Malaysia turun 30,3%, kunjungan dari Australia juga menyusut 3,1%. Tiga negara tersebut merupakan penyumbang kunjungan wisman terbesar di Indonesia yang mencapai 42% dari total wisman yang masuk ke Indonesia.
Seiring kunjungan wisman yang berkurang, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel juga menurun. TPK hotel berbintang pada Januari 2023 sebesar 44,86%, turun 12,04 poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya meskipun sedikit naik 2,43 poin dibandingkan tahun sebelumnya. TPK Januari 2023 merupakan yang terendah dalam sembilan bulan terakhir.
"Penyebab penurunan TPK diantaranya karena berakhirnya liburan akhir tahun, dan mulainya aktivitas sekolah dan kegiatan yang dilakukan di hotel-hotel oleh pemerintah ini mulai berkurang dari bulan sebelumnya," kata Pudji.
Penurunan TPK terjadi di seluruh provinsi. Penurunan tertinggi tercatat di Sulawesi Tengah sebesar 19,40 poin, diikuti Sumatera Barat dan Bengkulu masing-masing sebesar 19,10 poin dan 17,50 poin. Sementara itu, Banten mencatat penurunan terendah sebesar 2,53 poin.
Adapun TPK perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia.
Kunjungan turis asing dan tingkat hunian hotel sempat melonjak pada akhir tahun lalu seiring musim liburan.