ASEAN Business Advisory Council atau ASEAN BAC menargetkan layanan pembayaran digital Quick Response atau QR Code mulai bisa digunakan di antara negara anggota ASEAN pada September 2023. Ketua ASEAn BAC, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa semua negara anggota ASEAN telah menyetujui integrasi layanan pembayaran QR Code yang berlaku universal.
“Jadi bukan hanya motto. Malahan, kita bilang September ini transaksi di antara ASEAN menggunakan digital QR Code udah bisa,” ujar Arsjad dalam agenda ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN-BAC, dikutip Antara, Rabu (10/5).
Dia mengatakan, saat ini sejumlah negara ASEAN sudah menerapkan QR Code bersama yang disepakatisecara bilateral. Mislanya saja Indonesia dengan Thailand dan juga Singapura.
"Tapi ini lanjut lagi di semua ASEAN. Bayangkan sampai Myanmar aja, disiapkan QR Code juga. Ini arti dari centrality, itu kita jalankan kita push,” ujar Arsjad.
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, semua kepala negara menyetujui layanan QR Code di antara negara- negara anggota ASEAN. Namun demikian, implementasi di setiap negara akan berbeda-beda.
"Jadi kalau bisa lima, lima dulu, enam, enam dulu, Nanti semua negara akhirnya bisa masuk,” ujar Arsjad.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN menyuarakan rencana untuk membuat layanan pembayaran berbasis QR Code, yang berlaku universal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community Council (AECC) ke-22 menyampaikan para menteri sepakat mendorong Asean Leaders Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Local Currency Transaction Mechanism
Ia menjelaskan penggunaan QRIS lintas negara menjadi percontohan dari rencana adopsi pembayaran QR di ASEAN, yang saat ini, sudah dapat digunakan di Indonesia dan Thailand, yang melibatkan tujuh bank di Thailand.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData